Share

16

POV Rasya.

"Kenapa sih, kamu?! Ish."

Aku memicingkan mata. Tanpa menjawab, ia menarik selimut hingga menutupi tubuhnya. 

Kuhela napas dalam saat menyadari arti ucapannya tadi. Sedang datang bulan, katanya? Aku mengerutkan kening. Ish. Seolah aku bakal menggarapnya saja. Jangankan melakukan itu dengannya, hanya tidur seperti ini saja sudah membuatku tak nyaman. Kalau bukan karena dia perempuan, tentu sudah kusuruh tidur di sofa. Ibu juga, bisa-bisanya iseng mengunci pintu kamar tamu. 

Aku mendesah kuat, kembali menatap layar HP saat terdengar notif beruntun.

Ting!

Ting!

Ting!

Kulirik Bocah di sampingku lalu membuka grup WA yang hanya terdiri dari aku, Dewa, Rendi dan Asep.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status