Share

Sebuah Kebenaran

Dering suara telepon mengagetkan Chika dari aktivitasnya dengan Saga. 

"Sudah, biarkan saja. Tanggung," kata Saga.

Chika mendorong tubuh Saga. Ia yakin jika yang sedang menelepon adalah putranya. Dengan baju yang sudah terlihat berantakan Chika meraih ponselnya. Benar, memang Frans yang meneleponnya.

"Mamaa!" 

"Cepat pulang!" teriak Frans di telepon.

"Iya, sayang. Sekarang juga mama pulang," kata Chika menghibur Frans. Ia lalu mematikan ponselnya.

Saga langsung mengambil ponsel Chika dengan paksa, untung saja Frans sudah memutus panggilannya. Saga memeriksa riwayat panggilan Chika. Di sana ada gambar foto bocah tampan mirip dirinya.

"Jangan bilang, jika anak ini adalah putraku," kata Saga. Ia kembali menatap foto Frans lebih dekat lagi. Chika segera merebutnya. Ia tidak ingin Saga tahu jika dirinya sudah memiliki seorang anak.

"Lima tahun kau menghilang, anak ini juga berusia lima tahun. Itu berarti kemungkinan besar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status