Share

Kepemilikan

"Kau mutiara di antara tumpukan tahi kambing, teramat bersinar tetapi tetaplah beraroma busuk," kata pria berkaca mata tebal sambil melonggarkan kancing. "Sementara aku adalah tahi kambing di antara tumpukan mutiara, sisi gelapku tidak begitu tampak karena mutiara-mutiara itu bersinar terang, Gadis Manis!" sambungnya kemudian.

Shofi hanya mengembuskan napas lelah. Ia tidak mau pasrah apalagi menyerah. Harga dirinya teramat mahal jika harus diobral di atas kasur Bos Bagong dengan pria berpenampilan rapi, tetapi hatinya keji. Dari cerita Bawon, sosok yang ada di hadapannya kemarin malam adalah seorang pemimpin di kota sebelah. Shofi amat terkejut melihat paras orang separuh renta yang menjilat kekuasaan dengan pembodohan dan kebohongan di hadapan publik. Ia tidak menyangka akan berhadapan langsung dengan orang-orang bejat seperti itu. Biasanya Shofi hanya menyaksikan di televisi.

"Kenapa Anda bangga menjadi kotoran, Tuan?" tanya Shofi retoris sembari memandang tajam. Ada hasrat menika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status