Share

Istrimu Bukan Pembantu

Bab 23

Ravin terdiam. Benaknya kembali mengingat peristiwa lima tahun yang lalu.

Perlahan lelaki itu menggeleng. "Kamu tidak tahu siapa aku. Akan tetapi yang jelas, aku tidak tega mendapati seorang wanita disakiti oleh suaminya, apalagi dia adalah karyawanku. Aku harus pastikan kondisi psikologis karyawanku dalam keadaan baik saat mereka bekerja...."

"Sampai segitunya... Apakah semua karyawan wanitamu mendapatkan perhatian yang sama? Ataukah hanya Rayna saja?" Wajah lelaki itu semakin memerah dengan senyum tersungging di bibirnya. Senyum yang menyeringai licik.

"Al-Fatih Mart itu memiliki puluhan ribu gerai minimarket di seluruh Indonesia, pun tidak sedikit karyawan wanitanya. Memangnya kamu sanggup memperhatikan semua karyawanmu satu demi satu, hah?!" Ucapan Ziyad begitu menohok.

"Begini saja Ziyad," ujar Ravin setelah dia berpikir beberapa menit.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status