Share

Perang IT

"Bagaimana?" tanya Heru pada pengacara yang sibuk berbalas surel dengan temannya.

"Sebentar Tuan." Pria itu menjawab sambil menatap serius ke monitor. Tanpa menoleh sedikit pun pada Heru.

"Pokoknya jangan berhenti sampai berhasil," ucap Heru membuat pengacara makin tegang..

Sudahlah dia dilarang membersihkan diri lebih dulu dan berganti pakaian yang pantas, Heru juga terus mengungkit kesalahannya dan menuntut tanggung jawab.

'Ya iyalah. Kalau gak mau tanggung jawab, udah kabur gue.' Pengacara itu membatin. 'Untung saja Lo tajir,' liriknya sambil menyembunyikan kekesalan.

Setelah membalas pesan terakhir, pengacara menarik tubuhnya ke kursi di belakangnya. Menyandarkan bahu hingga terasa tubuhnya yang letih terasa nyaman.

"Bagaimana? Sudah?" Heru tak sabar.

"Sabar, Tuan! Perlu proses. Hem. Jadi ini nomor semua teman sekelasnya Laila." Pria itu menyahut sembari memijat tengkuk.

"Gak nyangka Anda sangat cerdas Tuan. Menghajar langs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status