Share

38. Moment Absurd.

"Non dan Akang mafia jadi pulang tidak? Saya teh takut kalau aksi Non dan Akang dipergoki warga. Apa Non Raline mau dikawinkan paksa oleh warga?" Entin terpaksa menghentikan adegan ala-ala film dewasa mantan nona mudanya dan pacar mafianya. Nama baik keluarganya tentu saja harus ia jaga.

"Ya ja--jadi dong, Tin." Raline menjawab pertanyaan Entin tergagap. Gelombang besar baru saja melemparkannya ke daratan. Ia masih linglung karena masih terbawa arus panasnya api asmara.

"Kalau jadi, ayo sana pulang, Non. Jangan main cium-ciuman di sini. Bahaya," tegur Entin lagi.

"Ayo, calon istri, kita pulang." Axel yang lebih dulu tersadar merangkul bahu Raline menuju mobil. Detik berikutnya mereka telah melaju ke jalan raya.

***

"Kenapa lo tadi mencium bibir gue? Gue bukan nggak suka lo melakukannya. Gue hanya ingin tahu aja alasannya." Kendaran baru berjalan sekitar enam menit. Namun Axel sudah tidak tahan ingin mengetahui jawabannya.

"Karena gue penasaran." Raline menjawab sesuai dengan kenyataan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status