Share

46. Lamaran ala Mafia.

"Aku memang menggelandang, Pak. Tapi aku punya kehormatan dan harga diri. Aku tidak suka uang haram yang berasal dari bisnis pelacuran ibuku," pungkas Ali dingin.

"Waduh! Bisnis pelacuran katanya, Mas?" Raline menunjuk Ali yang saat ini tengah berhadapan dengan Pak Fandy.

"Diam, calon istri. Gue nggak tuli. Justru kalau lo heboh begini, gue jadi nggak bisa konsentrasi mengamati. Duduk diam, dan tontonlah dengan tentram." Axel meluruskan kepala Raline agak menghadap ke depan.

"Teruslah bertingkah idealis. Sampai harta ibumu habis dinikmati oleh ayah tiri berondongmu," ejek Pak Fandy.

"Apa bedanya dengan Om. Alih-alih membahagiakan darah daging sendiri, Om malah mengempani orang lain. Ibu dan anak lagi. Double jackpot," Ali balas mengejek."

"Biarkan aku pergi, Yah! Aku tidak mau di sini." Randy kembali berteriak.

"Kamu tetap di sini. Kembali bersekolah dan menata masa depan. Bawa Randy kembali ke kamarnya yang dulu, Pak Asep." Pak Fandy kembali meneriakkan perintah.

"Ayo kita pulang,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status