Share

56. Lelaki Sejati.

"Sini, Sayang." Axel merangkul bahu tegang Raline. Lihat, punggung istrinya seketika sekaku papan. Kasihan. Akan halnya Raline. Dipeluk lengan telanjang Axel membuatnya merinding. Jantungnya juga mendadak jumpalitan tidak karuan. Raline takut kalau Axel bisa mendengar debaran jantungnya dari luar.

"Dengar, Sayang. Menjaga kesucian itu tentu saja penting. Tapi kehilangannya pun tidak menjadian dirimu tidak bernilai. Mengenai laki-laki selalu ingin menjadi yang pertama, itu benar. Kalau... dengar ya, kalau dirinya adalah laki-laki yang sempit pemikirannya. Yang mainnya kurang malam dan pikniknya kurang jauh. Laki-laki dewasa, tidak menjadikan selaput dara sebagai goals utama. Melainkan hati lo, jiwa lo dan keutuhan keseluruhan lo. Dan kebetulan gue adalah laki-laki yang terakhir itu. Gue nggak mempermasalahkan urusan taik kucing begitu." Axel mengelus-elus bahu Raline yang seketika mencelos. Raline tampak lebih rileks.

"Gue... gue... nyesel, Mas. Gue sungguh-sungguh nyesel kenapa waktu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status