Nova memandangnya dan berbalik untuk berjalan ke bangsal.Brian mendekat dan menangkapnya."Nova, masalah Yasmin ....""Apa sudah mati?"Brian terkejut, raut wajahnya terlihat sedikit jelek. "Aku akan mengirimnya ke luar negeri setelah dia sembuh."Nova mengangguk dan berkata, "Aku nggak keberatan kalau kamu mengirimkannya ke surga.""Lagi pula, ini masalah kalian berdua."Brian merasa emosi oleh kata-katanya. "Nova, apa kamu langsung menolakku hanya karena masalah ini?"Nova terdiam beberapa saat lalu berkata, "Brian, aku sudah bilang, apa pun yang terjadi, aku akan berterima kasih padamu."Brian masih menunggu kata-kata selanjutnya, tapi Nova sepertinya sudah selesai berbicara.Apa maksudnya?Apa hanya ucapan terima kasih?Brian merasa sedikit cemas. "Nova, aku nggak melakukan apa pun padanya, aku hanya ... nggak bisa melihatnya mati.""Jadi, Brian, kamu harus merawatnya dengan baik."Brian tersenyum pahit.Dia bekerja keras untuk lari ke Kota Bers untuk menjelaskan padanya dan melin
Nova tersenyum sambil memegang tangannya. "Bu, jangan khawatir, Ibu bisa bicara dengan jelas setelah berlatih."Susy mengangkat jarinya ke pintu dengan susah payah.Dia memberitahunya bahwa ada seseorang di pintu.Nova tiba-tiba merasa agak sedih.Dia mendekat ke Susy.Melihat ke pintu dengan bingung.Dia tahu Brian belum pergi.Lalu, kenapa kalau Brian belum pergi?Selama sesuatu terjadi pada Yasmin, hubungan mereka akan selalu berubah.Nabila datang dengan tergesa-gesa.Nabila tertegun sejenak saat melihat Brian berdiri di depan pintu bangsal.Dia tahu bahwa Brian mengirim Yasmin ke rumah sakit jiwa sebelumnya.Oleh karena itu, dia menatap Brian dengan baik."Halo, Pak Brian."Brian mengangguk dan tidak berkata apa-apa.Nabila mengerutkan kening dan ingin bertanya kenapa tidak masuk, tapi pada akhirnya tidak jadi.Nabila mendorong pintu hingga terbuka dan suara Nova terdengar dari dalam.Brian hanya berdiri di depan pintu, mendengarkan obrolan dan tawa di dalam.Simon sedikit lega se
Brian mencibir, rasa dingin di matanya terus menyebar.Bukankah berarti dia ingin putus sepenuhnya dengan Nova?Simon mengerutkan kening. "Kak, ini pasti rencana seseorang."Brian tidak berkata apa-apa, hanya menoleh dan melirik ke pintu bangsal yang tertutup.Simon ingin mengatakan sesuatu yang lain, tapi Brian sudah pergi, hanya menyisakan satu kalimat untuknya."Ketuk pintunya dan bawa orang itu keluar."Simon mengerutkan kening sambil melihat ke belakang Brian. Setelah beberapa saat, Simon menghampiri dan mengetuk pintu.Nova sedikit terkejut saat melihat Simon yang datang."Simon, kenapa kamu datang ke sini?"Raut wajah Simon terlihat suram. "Nova, bisakah kamu keluar sebentar? Ada yang ingin kukatakan padamu."Nova awalnya ingin menolak, tapi juga tahu ada yang tidak beres dengan ekspresi Simon.Dia mengangguk dan hendak menutup pintu, tapi Simon berkata lebih dulu, "Aku juga ingin bicara dengan Nabila."Nova berhenti sejenak, tiba-tiba perasaan tidak enak muncul di hatinya. "Ada
Brian memandangnya dengan serius dan berkata, "Dokter Nabila, kamu boleh pergi sekarang."Mata Simon berkedip, menatap Brian, lalu ke Nova dan dengan cepat menarik Nabila menjauh."Kenapa kamu menarikku ke sini! Di mana Nova!"Simon tidak menoleh ke belakang. "Nova mungkin ingin berdiskusi dengan kakakku tentang masalah ini."Nabila menjawab, "Apa kakakmu benar-benar percaya pada Nova?""Ya, percaya. Kalau nggak percaya, aku nggak akan mengajak kalian ke sini. Sebaliknya, aku akan membawa kalian langsung ke kantor polisi."Nabila terdiam beberapa saat lalu berkata, "Pria bajingan itu masih punya hati nurani."Simon menjawab, "Apa kalian sering mengatai kakakku seperti ini?"Nabila menjawab, "Dengan perlakukannya pada Nova, terkadang menurutku dia lebih buruk dari anjing."Simon hanya terdiam.Setelah Nabila dan Simon pergi, Nova berbicara."Apa yang ingin kamu katakan?"Mata Brian berkedip-kedip. "Nova, aku nggak akan mencurigaimu dalam masalah ini, tapi Nabila nggak bisa menghindar da
Nabila menyiramkan dengan begitu cepat dan akurat.Yasmin bahkan tidak punya waktu untuk bereaksi.Air kotor menetes dari kepalanya.Bahkan Zelda di sampingnya juga terkena airnya.Wanita yang awalnya terlihat cantik, saat ini mereka terlihat menyedihkan.Semua orang di sekitar melihat pemandangan ini dengan tatapan kosong.Nova tertegun lalu bergegas menarik Nabila.Nabila masih memarahi, "Dasar jalang, kamu licik sekali. Kamu suka sekali menyakiti orang! Pantas saja Brian nggak menyukaimu, kamu jahat sekali, aku merasa jijik tinggal di ruang yang sama bersamamu setiap hari!"Wajah Yasmin awalnya pucat, sekarang setelah disiram air kotor, wajahnya semakin terlihat menyedihkan.Yasmin sangat marah sampai tangannya gemetar."Dasar bajingan! Beraninya kamu menyiramkan air kotor padaku!""Sayang sekali air kotor ini untuk disiramkan pada tubuh kotormu!" ujar Nabila.Orang-orang di bangsal tampaknya sudah sadar.Melvin terkejut. Wanita ini preman?Dia belum pernah melihat wanita seperti it
Jika tidak, sesuatu mungkin akan terjadi lagi nantinya.Nova menghiburnya, "Aku tahu kamu mengkhawatirkanku, tapi jangan seperti ini lagi. Penjahat seperti Yasmin mungkin akan menyerangmu.""Apa aku takut padanya? Aku bisa mengundurkan diri dari pekerjaanku. Ibuku masih ingin aku menikah!"Memang Nabila mengatakan hal ini, tapi Nova dapat melihat bahwa Nabila masih sedikit takut.Mereka semua tahu betapa jahatnya Yasmin.Orang yang jujur seperti Nabila tidak berdaya melawan orang seperti itu.Nova terdiam beberapa saat lalu berkata, "Jangan khawatir, aku nggak akan membiarkan apa pun terjadi padamu."Nabila dipenuhi rasa bersalah. "Nova, apa aku sudah menyebabkan masalah padamu?"Nova memelototinya dan berkata, "Apa katamu? Jelas akulah yang menyebabkan masalah untukmu. Sudahlah, jangan terlalu memikirkannya. Kamu istirahat saja.""Bagaimana denganmu?" tanya Nabila dengan cemas."Aku ...." Nova hendak berbicara, tapi melihat sebuah mobil diparkir di pinggir jalan.Jendela mobil ditur
Entah bagaimana perasaan Nova ketika mendengar kata-kata ini.Hanya menginginkan dia.Namun, tidak bisa melepaskan Yasmin.Nova menunduk dan berkata, "Brian, tahukah kamu apa artinya hanya ingin?"Brian secara alami tahu bahwa seharusnya hanya satu orang saja.Nova adalah satu-satunya wanita yang dia inginkan sejauh ini.Apa pun yang terjadi, hal ini tidak dapat diubah.Dia tidak pernah menginginkan Yasmin, juga tidak pernah berniat untuk membuat Yasmin tetap di sisinya.Dia hanya memperlakukan baik Yasmin karena pertemanan mereka saat kecil.Lagi pula, tanpa Yasmin, dia tidak akan hidup hari ini.Dia hanya menjaga Yasmin saja."Nova, aku nggak pernah punya perasaan cinta terhadap Yasmin."Nova terkejut.Tidak ada perasaan cinta?"Bukankah sebelumnya kalian berpacaran?"Tatapan mata Brian terlihat dingin."Saat itu hanya untuk membalas kebaikannya, tapi aku benar-benar nggak pernah suka padanya."Jari-jari Nova tanpa sadar mengepal.Namun, tak lama kemudian, jari-jarinya kembali rileks
Setelah selesai memblokir, Brian terus melihat ke arah Nova.Nova menarik tangannya dengan raut wajah yang terlihat gelisah."Sudah kubilang, aku nggak peduli."Brian tertawa, "Ya, aku hanya ingin memblokirnya dengan menggunakan tanganmu."Nova cemberut dan tidak berkata apa-apa lagi.Keduanya bertemu Rudy dan Thoriq segera setelah mereka masuk ke dalam rumah sakit.Rudy mendengus saat melihat Brian."Hei, Pak Brian, kenapa kamu ada di sini? Aku dengar cinta pertamamu terluka. Kenapa nggak lindungi dia saja?"Mata Brian sedikit berbinar.Brian melirik Nova, lalu menatap Rudy sambil tersenyum."Pak Rudy pintar juga. Orang yang nggak tahu akan mengira kamu diam-diam menyukainya."Rudy tiba-tiba tertawa dan melirik ke arah Nova. "Apa kamu nggak tahu siapa yang aku sukai?"Brian melirik Nova dengan maksud yang tidak jelas."Jadi, kamu juga suka Nona Nova. Kebetulan sekali, aku juga menyukainya."Rudy langsung mengagumi sikap tidak tahu malu Brian.Siapa sangka Brian yang bermartabat, penan