Share

Rencana Tuan Milano

Kamar Ivy dan Race begitu sunyi, Ivy baru saja selesai menyeka keringat dingin yang terus keluar dari badan Race. Wajah suaminya itu begitu pucat, Ivy terlihat begitu bingung. Doha sudah memeriksa Race tadi, tapi panas Race belum juga turun. Ivy terus memandangi wajah pucat Race dengan wajah sedih.

"Apa seperti ini caramu marah padaku? Aku, lebih suka kau yang dulu. Marah dan membentakku jika kau anggap aku salah," ujar Ivy lalu mengusap pelan surai Race yang masih belum bangun.

Ivy menghela napas dalam lalu kemudian melihat ke arah pintu, karena pintu kamarnya diketuk dari luar.

"Siapa?" tanya Ivy singkat.

"Ini saya Selina, Nyonya muda Iv," jawab Selina dari luar.

"Masuklah, Selina!" titah Ivy.

Selina langsung membuka pintu kamar lalu kemudian masuk bersama Gareta yang membawa kereta dorong berisi makanan dan minuman.

"Nyonya muda Iv, saatnya makan malam. Kami membawa makanannya kesini, karena kami tahu, Nyonya muda tidak akan meninggalkan Tuan muda Race sendirian," ucap Gareta setel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status