Share

31 || Siapa dia?

Berselang 30 menit kemudian, dokter utama mengizinkan Laurel menjenguk pasien masih menutup matanya. Laurel tidak pernah menyangka bahwa Alya akan datang menemuinya sebagai pasien. Hatinya masih berdebar, tidak lupa pula Laurel memberitahu Dirma tentang kejadian hari itu.

"Harusnya kita bersantai di taman, Al. Kenapa kamu menemuiku dengan kondisi seperti ini?"

Laurel mengenggam tangan Alya, air matanya menetes. Namun ia tidak ingin memperlihatkan kepada dunia tangisannya. Laurel menangis dalam diam, ia sungguh tidak bisa menghadapi kenyataan.

"Aku baik-baik aja, Rel. Jangan nangis, lelaki sejati nggak boleh nangis, lho."

Mendengar suara itu, Laurel bersegera mendongakkan kepalanya. Gadis yang sedari tadi menutup mata perlahan-lahan mulai tersadar.

"Al, kamu nggak apa-apa? Apa yang sakit, biar aku panggilin dokter."

"Kamu juga dok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status