Share

Kebenaran (2)

“Aku butuh bantuanmu, Rose.”

Theo mengedarkan pandangan ke segala arah, memperhatikan setiap objek hingga sorot abu – abunya terhenti tepat menatap daun pintu.

“Bantuan?”

Pertanyaan Rose memecah fokus Theo yang terforsir penuh. Sambil berpikir, Theo menelusuri dalam – dalam wajah cantik nan manis di depannya. Satu dorongan muncul memenuhi isi kepala. 

Theo meneguk ludah susah payah. Masih menatap wajah memesona Rose. Hatinya saat ini sedang dikerubungi perasaan ragu dan mau. Apa mungkin Rose akan mengiyakan? Tanyanya dalam hati.

“Aku menunggumu. Bantuan apa yang kau maksud?”

“Bantu aku dengan datangi Sean, dekati dia. Cari tahu kapan dia akan menyebarkan video sialan itu. Aku akan urus sisanya.” 

“Tapi—tunggu dulu. Tidak usah. Tidak jadi. Aku bisa sendiri.” Boro – boro merasa Rose akan berhasil, yang Theo pikirkan hanya keakraban Sean dan Rose nanti. Sudah jadi pemisah, tidak mungkin Theo menjadi pemersatu antar dua rasa. Lagipula, kalau cuma menyebar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Susi_miu
Wkwk. Mata Theo jelalatan banget...
goodnovel comment avatar
Barra
bawel...tp suka pinggulnya yg bergoyang kan Theo ............
goodnovel comment avatar
anggadeara
cepatlah bikin mereka saling suka thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status