Share

BAB. 48

Wahyu ke luar dari dalam mobilnya, dan ia disambut wajah masam Henny yang sudah menunggu di kantornya.

"Kak Wahyu keterlaluan!" Seru Henny tanpa basa basi.

"Keterlaluan bagaimana?"

"Kenapa tadi malam tidak datang!"

"Tapi Bayu datangkan"

"Aku butuh Kak Wahyu, bukan Bayu!"

"Apa bedanya aku sama Bayu, kami sama-sama sepupumu. Lagipula kamu terlihat baik-baik saja. Tidak ditahan Polisikan? Lalu apa masalahmu aku tidak datang?"

"Kak Wahyu takut sama Nur ya, makanya tidak berani datang menemuiku. Kak Wahyu tidak diijinkan Nur pergikan!?"

"Bagaimana Nur bisa melarangku pergi menemuimu, mendengar namamu saja dia muntah. Apa lagi menyebut namamu dengan mulutnya"

"Hiiihhh, itu pasti akal-akalan Nur saja, biar dia Kak Wahyu perhatikan. Mana ada orang ngidam begitu, cih, memalukan!"

"Heeh dengar ya, nenek dan ibuku bilang itu kebiasaan turun temurun. Lagipula, meskipun itu Nur lakukan karena ingin aku perhatikan, aku tidak keberatan. Dia istri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status