Semuanya menjadi kabur, apa yang kini menghantui pikirannya semakin membuat spekulasi-spekulasi di dalam otak Kejora menguat. Bukan apa-apanya, tapi kenapa dia harus dibuat dilema oleh dua pria berbeda. Tidak, dia menempatkan rasa kasihannya di tempat yang tak seharusnya.
“Argh … kenapa aku harus datang ke apartemen Mike?! kenapa aku tak menolak Gustav saja?!” erangnya masih menjambak rambut panjangnya, gemas. Dia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri.
Rasa bersalah akibat dirinya yang malah membuat keputusan gegabah menuai hasilnya juga.
Andromeda pergi begitu saja, dia seperti tersangka yang bersalah, menjadi gadis ceroboh yang kemungkinan memang bodoh!
Kejora hanya bisa berjalan pasrah menuju ke dalam rumahnya. Ayah dan Ibunya tengah menyiapkan sarapan bersama.
“Aku pulang,” ucapnya lesu, penuh rasa tak bersemangat.
Bahunya terkulai lemah, kakinya terseret bak tak memiliki tenaga dan tangannya menyeret tasnya terseok
Kejora menghela napasnya panjang. Pekerjaannya di akhir bulan selalu melelahkan. Belum lagi otaknya yang bekerja ekstra karena masalah hatinya. Jari-jarinya sudah pegal mengetik laporan yang bejibun, seolah tak ada habisnya.“Kau baik-baik saja?” tanya Nancy yang memandang Kejora prihatin.“Ah, ya, aku baik-baik saja,” jawab Kejora dengan lemah.Nancy tersenyum, dia tak bisa bertanya lagi jika wanita itu berkata baik-baik saja. Jelas-jelas Kejora memang tak mudah didekati. Hanya saja, setelah dia diantar pulang oleh Kejora. Dia benar-benar merasa bahwa Kejora memang pendiam dan tipikal orang baik yang tak banyak mengurusi masalah orang lain dan tak pernah sok tahu.“Ehm … Nancy, bisakah kamu mengantarku ke departemen RND?” pinta Kejora yang sudah berdiri dengan map yang ada di tangannya.Nancy tersenyum, setidaknya Kejora sudah mau meminta bantuannya saat ini. “Dengan senang hati tentu
“Apa kamu masih marah?” Kejora menghentikan gerakan pisau yang memotong medium rare sirloin steak yang sudah dibaluri garlic sauce, tak lupa jikalau makanan ala barat adalah rasa yang tak terlalu kentara, sederhana dan tak banyak varian. Aromanya memang menggugah selera, perutnya bisa saja berdemo jika dirinya tak mementingkan urusan sang kekasih yang masih marah padanya itu. Andromeda membawanya ke restoran Fine Dining yang membuatnya sedikit kehilangan rasa percaya diri karena tampilannya yang sudah berantakan dan tak bisa dibilang baik-baik saja, usai hiruk pikuk selama jam kerja. Menu-menu yang sudah disediakan memang tak bisa menjadi pilihan. Namun, jika dibilang dari mulai salad, hidangan pembuka, hidangan utama dan hidangan penutup. Tak mungkin mereka menyediakan bahan berkualitas rendah. Dilihat dari cara penyajiannya yang memiliki porsi sedikit, elegan tapi akan kenyang mengisi perut dengan membayar harga fantastis. Andromeda m
“Stop! Stop! Berhenti di sini!” pinta Kejora mencoba menghentikan mobil Andromeda. Andromeda menatap Kejora bingung. “Kenapa mesti berhenti di sini?” tanyanya. Mobil milik Andromeda memang sudah berhenti di pinggiran halte yang terbilang lumayan jauh dari perusahaan. Dan Kejora meminta berhenti. “Aku turun di sini saja,” pintanya dan bersiap untuk membuka pintu mobil. “Tidak, aku akan menurunkanmu di kantor.” Andromeda merasa tak suka dengan pendapat Kejora. “Andro, ingat … kita masih menyembunyikan status kita, aku tak mau di kantor malah heboh dan membuat kamu jadi kesusahan juga. Terakhir kali tentangmu, semuanya gaduh,” tutur Kejora merasa harus menjelaskannya saat ini. “Memangnya apa yang kamu takuti?” Kali ini suara Andromeda terdengar tak suka dengan ide. Kejora menghela napasnya. Dia menyentuh punggung tangan Andromeda yang ada di persneling. “Kumohon, kita sudah membicarakannya bukan?” rajuk Kejora.
Yang tak pernah disadari oleh Kelvin adalah bahwa putranya sudah bertemu dengan adiknya. Antara Andromeda dengan Kejora. Laporan yang diterimanya kini … benar-benar dia tak pernah membayangkannya. Tangannya meremas hasil jepretan tangan kanannya. Orang kepercayaan yang baru saja satu jam lalu menyerahkan hasil penguntitannya. Jelas-jelas dia tak menyadarinya kalau … rupanya …. “Apa kamu sudah mendapatkan sampel dan hasilnya?” tanya Kelvin. Pria yang ada di hadapannya mengangguk, membuka salah satu surat elektronik yang masuk dan menyerahkannya kepada Kelvin. Saat itu juga, tangan Kelvin bergetar. Dia semakin merasa pusing karenanya. “Aku harus bagaimana sekarang?” Dia kembali bertanya pada tangan kanannya. Pria itu diam saja, tak menjawab dan memang dirinya hanyalah pesuruh yang harus menjaga privasi atasannya. Sekali lagi, Kelvin membaca hasil tes DNA yang didapatkannya. Bukan hal mudah untuknya bisa mela
“Ayo perlihatkan hubungan kita,” pinta Andromeda. Kejora mengangkat pandangannya, jantungnya sudah dibuat marathon karena pernyataan itu. Itu bukanlah sesuatu yang harus dibicarakan saat ini. Seharusnya. Tapi …. “Kenapa?” Pertanyaan itu meluncur dari bibirnya dengan mudah. Andromeda semakin gusar, “hanya … agar mereka tahu kalau memang kita berpacaran. Bukankah sudah terlalu lama kita menyembunyikan hubungan ini?” Kejora diam. Dia tak punya pilihan lain selain dengan keadaannya yang … sudah tak bisa ditolak lagi saat ini. Dia menghela napasnya dan tersenyum. Dia mengangguk setuju dengan permintaan Andromeda. “Baiklah.” Andromeda menahan napasnya sedari tadi, kini menghembuskannya dengan perasaan lega. Dia tak perlu lagi menyembunyikan hubungannya. Akan sangat sulit jika sudah berada di depan publik, maka Ayahnya kesulitan untuk mencegahnya bukan? Dia mengantarkan Kejora pulang. Kembali Kejo
Mendadak Mike menjadi pria paling menyebalkan dengan segala atensinya. Kejora harus menahan diri agar tak bertindak ganas ataupun menjadi begitu kesal dalam pekerjaannya yang menguras otak. Dia dan Mike sedang mengunjungi pabrik pembuat bahan-bahan dasar. Beberapa hanya menjadi distributor saja. Kejora masih saja mencoba menimang keuntungan. Karena perusahaan memintanya untuk meminimalisir modal dan meraih untung maksimal. Dia berpikir keras bukan main. “Hah … pekerjaan ini terlalu melelahkan. Rupanya menjadi admin keuangan lebih mudah,” desahnya sambil menempatkan bokongnya di atas tumpukan balok kayu. “Kalau begitu, mundur saja,” celetuk Mike yang tiba-tiba sudah berada di belakang Kejora. Gadis itu hanya memutar matanya, merasa jengah dengan omongan Mike. Dia lebih baik mengabaikan pria itu di saat tak membicarakan soal pekerjaan. Menghindari komunikasi sebisanya agar tak menimbulkan konflik dengan Andromeda. Kekasihn
Seharusnya ada satu orang yang akan datang menghampiri Kejora, tapi ternyata menjadi lain cerita yang tak pernah Kejora tahu alasannya. Andromeda. Pria itu melangkah tegas menuju rumah sang Ayah. Dia merasa kesal karena diteror untuk menemui Ayahnya. Kenapa Kelvin bersikeras menemuinya? Membuat pekerjaan lainnya terbengkalai dan membuat dirinya harus mengabaikan Kejora kembali. Rasa bersalah menghantuinya saat dia tak bisa menemui kekasihnya seperti yang dia janjikan. “Katakan aku datang,” serunya kepada tangan kanan sang Ayah. Wajahnya nampak datar, emosinya tersembunyi dengan baik. Dia menunggu sejenak, menunggu pria itu membolehkannya masuk. Dan benar saja, tak berselang lama dia pun melangkah ke ruang kerja milik Kelvin. “Ada apa? Kau selalu bisa membuat pekerjaan saya terbengkalai.” Andromeda bahkan tak sudi memanggilnya Ayah. Status Ayah tersandang karena tercetak di kertas legal sebuh keluarga. “Sampai kapa
Andromeda memilih untuk tak menjawab. Dia sudah terlalu lelah untuk berbicara. Hanya memperhatikan Brenda yang tengah membereskan hasil amukannya, memilah laporan-laporannya kembali agar esok tak pusing dan tak dibuat rusuh. Itu saja permintaannya. Brenda hanya bisa diam, merapikan kantor milik Andromeda dan tak mencari-cari masalah. Pria itu bahkan sudah mengeluarkan sebungkus rokok yang biasa tersimpan di saku jas miliknya. Tak mempedulikan kalau ruangan ini akan bau karena asap nikotin. Dia hanya ingin menenangkan diri saja. Hanya itu. Brenda hanya bisa menonton tingkah laku Andromeda yang terbilang frustrasi. Dia tak mendengar konflik apa lagi yang menjadi sumbernya kali ini. Tugasnya hanya memastikan Andromeda baik-baik saja dan tak berbuat ulah. Usai merapikan ruangan Andromeda, dia hanya keluar dan menunggu. Dia dibayar untuk mendampingi Andromeda, jadi sudah sepantasnya dia kali ini menunggu saja. Membiarkan Andromeda menikmati rasa gun