Yang tak pernah disadari oleh Kelvin adalah bahwa putranya sudah bertemu dengan adiknya. Antara Andromeda dengan Kejora. Laporan yang diterimanya kini … benar-benar dia tak pernah membayangkannya.
Tangannya meremas hasil jepretan tangan kanannya. Orang kepercayaan yang baru saja satu jam lalu menyerahkan hasil penguntitannya. Jelas-jelas dia tak menyadarinya kalau … rupanya ….
“Apa kamu sudah mendapatkan sampel dan hasilnya?” tanya Kelvin.
Pria yang ada di hadapannya mengangguk, membuka salah satu surat elektronik yang masuk dan menyerahkannya kepada Kelvin. Saat itu juga, tangan Kelvin bergetar. Dia semakin merasa pusing karenanya.
“Aku harus bagaimana sekarang?” Dia kembali bertanya pada tangan kanannya.
Pria itu diam saja, tak menjawab dan memang dirinya hanyalah pesuruh yang harus menjaga privasi atasannya.
Sekali lagi, Kelvin membaca hasil tes DNA yang didapatkannya. Bukan hal mudah untuknya bisa mela
“Ayo perlihatkan hubungan kita,” pinta Andromeda. Kejora mengangkat pandangannya, jantungnya sudah dibuat marathon karena pernyataan itu. Itu bukanlah sesuatu yang harus dibicarakan saat ini. Seharusnya. Tapi …. “Kenapa?” Pertanyaan itu meluncur dari bibirnya dengan mudah. Andromeda semakin gusar, “hanya … agar mereka tahu kalau memang kita berpacaran. Bukankah sudah terlalu lama kita menyembunyikan hubungan ini?” Kejora diam. Dia tak punya pilihan lain selain dengan keadaannya yang … sudah tak bisa ditolak lagi saat ini. Dia menghela napasnya dan tersenyum. Dia mengangguk setuju dengan permintaan Andromeda. “Baiklah.” Andromeda menahan napasnya sedari tadi, kini menghembuskannya dengan perasaan lega. Dia tak perlu lagi menyembunyikan hubungannya. Akan sangat sulit jika sudah berada di depan publik, maka Ayahnya kesulitan untuk mencegahnya bukan? Dia mengantarkan Kejora pulang. Kembali Kejo
Mendadak Mike menjadi pria paling menyebalkan dengan segala atensinya. Kejora harus menahan diri agar tak bertindak ganas ataupun menjadi begitu kesal dalam pekerjaannya yang menguras otak. Dia dan Mike sedang mengunjungi pabrik pembuat bahan-bahan dasar. Beberapa hanya menjadi distributor saja. Kejora masih saja mencoba menimang keuntungan. Karena perusahaan memintanya untuk meminimalisir modal dan meraih untung maksimal. Dia berpikir keras bukan main. “Hah … pekerjaan ini terlalu melelahkan. Rupanya menjadi admin keuangan lebih mudah,” desahnya sambil menempatkan bokongnya di atas tumpukan balok kayu. “Kalau begitu, mundur saja,” celetuk Mike yang tiba-tiba sudah berada di belakang Kejora. Gadis itu hanya memutar matanya, merasa jengah dengan omongan Mike. Dia lebih baik mengabaikan pria itu di saat tak membicarakan soal pekerjaan. Menghindari komunikasi sebisanya agar tak menimbulkan konflik dengan Andromeda. Kekasihn
Seharusnya ada satu orang yang akan datang menghampiri Kejora, tapi ternyata menjadi lain cerita yang tak pernah Kejora tahu alasannya. Andromeda. Pria itu melangkah tegas menuju rumah sang Ayah. Dia merasa kesal karena diteror untuk menemui Ayahnya. Kenapa Kelvin bersikeras menemuinya? Membuat pekerjaan lainnya terbengkalai dan membuat dirinya harus mengabaikan Kejora kembali. Rasa bersalah menghantuinya saat dia tak bisa menemui kekasihnya seperti yang dia janjikan. “Katakan aku datang,” serunya kepada tangan kanan sang Ayah. Wajahnya nampak datar, emosinya tersembunyi dengan baik. Dia menunggu sejenak, menunggu pria itu membolehkannya masuk. Dan benar saja, tak berselang lama dia pun melangkah ke ruang kerja milik Kelvin. “Ada apa? Kau selalu bisa membuat pekerjaan saya terbengkalai.” Andromeda bahkan tak sudi memanggilnya Ayah. Status Ayah tersandang karena tercetak di kertas legal sebuh keluarga. “Sampai kapa
Andromeda memilih untuk tak menjawab. Dia sudah terlalu lelah untuk berbicara. Hanya memperhatikan Brenda yang tengah membereskan hasil amukannya, memilah laporan-laporannya kembali agar esok tak pusing dan tak dibuat rusuh. Itu saja permintaannya. Brenda hanya bisa diam, merapikan kantor milik Andromeda dan tak mencari-cari masalah. Pria itu bahkan sudah mengeluarkan sebungkus rokok yang biasa tersimpan di saku jas miliknya. Tak mempedulikan kalau ruangan ini akan bau karena asap nikotin. Dia hanya ingin menenangkan diri saja. Hanya itu. Brenda hanya bisa menonton tingkah laku Andromeda yang terbilang frustrasi. Dia tak mendengar konflik apa lagi yang menjadi sumbernya kali ini. Tugasnya hanya memastikan Andromeda baik-baik saja dan tak berbuat ulah. Usai merapikan ruangan Andromeda, dia hanya keluar dan menunggu. Dia dibayar untuk mendampingi Andromeda, jadi sudah sepantasnya dia kali ini menunggu saja. Membiarkan Andromeda menikmati rasa gun
Tangisan Kejora tumpah saat itu juga. Dia benar-benar merasa kesal, sedih, marah dan kecewa akan hubungannya. Gadis itu bahkan sudah terduduk lemah dan memikirkan bagaimana caranya agar dia berhenti menangis. Sayangnya tidak bisa. Tangan Mike perlahan terangkat, mencoba memberikan dukungan melalui tepukan lembut di punggung Kejora. Bahkan Kejora tak ragu menangis untuk seseorang. Ada rasa cemburu yang membakar, tapi dia menyadari kalau dirinya bukanlah siapa-siapa saat ini. Jadi dia harus bagaimana? Tak mungkin merebut wanita itu dari sisi Andromeda. Dia merasa marah saat melihat kalau akhirnya Kejora pun diabaikan dan dibuang seperti ini. Dia yang bahkan mencoba melepaskan susah payah kembali lemah saat melihat Kejora yang banyak tak fokus. Kejora segera menghapus air matanya, lagi-lagi dia menunduk. Masih dengan sesenggukan, dia berujar lemah, “aku … kacau sekali ya? Hanya karena pria, malah menangis begini.” Mike mendesah, “a
“Ah sudahlah! Aku tak akan pulang!” teriak Andromeda yang sudah mabuk parah. Berbotol-botol jenis minuman mahal pun berserakan di meja. Sementara Regamenyaksikan bagaimana hancurnya Andromeda. Lebih parah dari saat dia menceritakan Ibunya sendiri. “Kau tahu? Dia datang, makan malam di rumah Ayahku bersama suami barunya. Aku marah, sungguh!” racau Andromeda masih dengan tangan yang memegang botol Jack Daniel entah keberapa. Regamasih bingung bagaimana cara memulangkan Andromeda. Dia tak pernah membawa pulang pria itu ke rumah Ayahnya sementara saat kondisi mabuk. Namun, jika dibiarkan malah menjadi-jadi, bisa jadi berulah dan dia akan terseret juga. “Kau tak mau pulang Bung?” tanya Regadengan wajah lelah. Meladeni pria itu berjam-jam saja membuatnya menjadi sama-sama stres nantinya. “Ah, kau cupu! Untuk apa pria memikirkan pulang! Aku pulang ke mana juga, tak ada rumah yang siap menerimaku hahaha!” Mende
Puas bermain-main dengan perut Kejora, tangannya perlahan meraba kaki jenjang milik Kejora. Menyelipkan tangannya di paha wanita itu, memancing gairah milik Kejora. Sampai Kejora mendongak dengan mata yang terpejam dan bibir terbuka sensual. Dia benar-benar mengejang hebat. Apa lagi di saat tangan Andromeda yang lainnya mulai bergerilya di kedua gundukan dadanya yang masih berbalut bra hitam ber-renda. Jari kasar Andromeda dirasa memainkan puncak dadanya yang semakin menegang. Dia tak tahan! Andromeda sangat tahu bagaimana cara mempermainkan kelemahannya saat ini. Sungguh dia dipastikan akan memohon untuk dipuaskan dengan segera. Sesuatu yang sangat terjadi adalah saat di mana dirinya malah semakin terbakar dan merasakan haus luar biasa meminta untuk dituntaskan saat ini. Andromedaperlahan merangkak ke atas tubuh Kejoradan dirinya mulai menindih wanita kesayangannya itu. Jantung Kejoraberdenyut hebat. Dia menun
Andromeda hanya bisa memandangi pemandangan Ibu Kota yang begitu dipenuhi udara bercampur polusi. Di dalam otaknya tidak ada sama sekali pemikiran lain, selain dengan penyesalannya saat ini. Yang dia pikirkan adalah apa yang semalam dia lakukan terhadap Kejora. Kesalahan, tetapi dia merasakan tubuhnya semakin mendamba. Dia harus bagaimana sekarang? Heru datang ke tempat Andromeda. Sang tangan kanan itu membawa pekerjaan kantor yang dimilikinya. Menjadi berpindah tempat karena dia masih tak sanggup jika harus tiba-tiba berjumpa dengan Kejora. “Jadi, apa maksudmu?” Andromeda masih membicarakan soal pekerjaannya yang menumpuk. “Surabaya memiliki satu lahan krusial untuk membuka salah satu cabang perusahaan. Bapak mau saya meninjaunya? Saya rasa melebarkan sayap dan memiliki perusahaan sendiri bisa memperkuat pelepasan Bapak terhadap warisan Pak Kelvin.” Mendengar penuturan Heru, Andromeda termenung. Ya