Share

Tangisan Kania

Kejora menjadi senyum-senyum sendiri. Dia bahkan pulang dengan rasa senang yang tak bisa dia deskripsikan dengan baik. Sayangnya, dia ingin berbagi cerita dengan Kania. Namun, wanita itu tengah menangis tersedu-sedu di depan rumahnya.

“Dah … hati-hati di jalan,” ucap Kejora yang bersiap keluar dari mobil Andromeda.

“Sebentar Sayang,” sela pria itu sambil menyentuh punggung tangan Kejora.

Kejora menatap bingung Andromeda. Namun, dia dibuat terdiam begitu merasakan benda asing di jari manisnya. Sebuah logam mulia dengan kilauannya yang indah, melingkar di jarinya dengan satu permata di tengah. Permata berwarna burgundy.

“I--ini apa?” tanyanya dengan bingung.

“Cincin. Masa kamu tidak tahu cincin?” Andromeda masih bisa membercandai Kejora.

Namun, gadis itu diam dengan bibir rapat. “Andro ….” Cup!

Andromeda memajukan wajahnya, mengecup kilat bibir manis

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status