Share

Rumah impian (14)

Silver memucat dan merasa perutnya diaduk serta diremas-remas, dia sontak memuntahkan seluruh isi perutnya di tempat. Sorot wajahnya penuh dengan teror begitu ingatannya akan hidangan mana saja yang dia makan, terganti oleh bagian tubuh mana saja yang sudah dia habiskan.

Dia menangis sambil terus muntah akibat emosi yang campur aduk dan mentalnya yang terguncang hebat, terus berusaha mengeluarkan isi perutnya sekalipun kini hanya asam lambung saja yang keluar. Rasa jijik, ngeri, teror, benci, amarah dan sedih terus muncul silih berganti. Membuat wajahnya terdistorsi sebelum akhirnya pingsan, entah akibat kurang cairan atau justru akibat ketakutan.

Pendosa yang terpaku di sisinya juga turut mengeluarkan isi perutnya, walaupun kondisinya tidak separah Silver. Tapi membayangkan bahwa roti empuk yang kemarin dia makan, berubah menjadi ulat putih gemuk yang menari liar diatas piring saji, sudah lebih dari cukup untuk membuatnya muntah.

Kaizen mengawasi dengan t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status