Share

Kekalahanmu di Depan Mata

“Sebenarnya kalung itu palsu!”

Ogan berkata lemas, wajahnya terlihat ketar-ketir. Keduanya mata jadi beringas menatap sekitar area tersebut. Pasukan Bodem berbondong-bondong datang dari segala arah.

“Apaa!”

Iwan memegang kepala, ia terlihat frustasi. Iwan mundur beberapa langkah seakan tidak percaya bahwa semua ini adalah hanya permainan.

“Ma maksudmu! Profesor itu telah membuat replika liontinnya,” Mauli kaget.

“Benar!”

“Kenapa? Kita selalu diposisi yang tidak beruntung, hah,” Iwan menangis.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status