Pernikahan adalah sebuah ikatan atas kesepakatan antara dua insan untuk menjalani kehidupan bersama. Keduanya berkomitmen bersama untuk saling bahu membahu mewujudkan tujuan hidup, memenuhi kebutuhan asasi manusia, serta menyempurnakan kebahagiaan hidup dalam bingkai rumah tangga.
Menjaga kehormatan dan harga diri istri merupakan tanggung jawab suami. Jika wanita yang dicintai dihina bahkan direndahkan oleh orang lain atas dasar sebuah fitnah sudah seharusnya suami menjadi orang pertama yang akan menjadi pelindung dan membela harta martabat sang istri.Begitulah yang dirasakan Dean. Dia sangat marah atas apa yang telah dikatakan oleh Cristo. Segala fitnah dan kata-kata tidak pantas diucapkan oleh pria yang tidak bertanggung jawab. Tibalah mereka di club malam yang dimaksud oleh Yudika.“Kak itu club malamnya,” ujar Yudika saat mereka tiba di daerah Jakarta barat.“Aku parkir mobil dan kita masuk ke dalam,” ucap Dean dengan tegas.Dean kembali ke rumahnya dia yakin Keira sudah menunggunya pulang. Ada perasaan khawatir kalau Keira tahu dia habis menghajar Cristo. Bagi Dean urusan pria harus pria lah yang mengurusnya dan jangan sampai wanita mengetahuinya.Sesampainya di rumah Dean mencari Keira ke dalam kamar, tapi istrinya tidak ada di sana.“Keira ke mana ya?” tanya Dean pada dirinya sendiri.“Apa lagi di belakang yaa.” Dean mencari Keira ke belakang rumah.Dan benar dugaan Dean benar Keira memang berada di belakang rumah bersama Rudi. Dia melihat Keira sedang berbicara berdua dengan Ayahnya. Dia jadi penasaran apa yang dibicarakan Keira dan Rudi lalu berdiri dibalik jendela berusaha untuk mencuri dengar pembicaraan menantu dan mertua.“Terima kasih Keira berkat kamu si Dean menjadi pria yang lebih baik dan bertanggung jawab,” ujar Rudi.“Yaa ampun Ayah. Aku tidak melakukan apapun pada Dean. Pasti dari diri Dean sendiri yang juga mau b
Dengan perlahan Keira membuka pintu kamar lalu berjalan berjinjit menuju ranjang yang ternyata Dean sembunyi dibalik selimut persis yang dikatakan Rudi. Ingin sekali dia tertawa dengan kelakuan suaminya, tapi dia harus menahan gelak tawanya demi menakut-nakuti Dean.“Deeaaaannnn…” Keira berpura-pura memanggil Dean dengan suara yang dibesarkannya seperti orang yang menghantui.“Pergi! Pergilah se.tan yang terkutuk atau aku akan berdoa untuk mengusirmu,” teriak Dean dengan ketakutan.Keira menutup mulutnya. Dia harus tahan dari godaan setan yang seakan menggelitik pinggangnya. Mata Keira terpanah saat melihat selimut yang digunakan Dean bergetar. Dia yakin di dalam selimut suaminya yang terlihat berani pasti meringkuk ketakutan dan gemetaran.“Tolong aku Deaaannnn.” Keira kembali bersuara menakut-nakuti Dean.“Pergilah! Pergi.” Dean berteriak makin kencang.Keira tidak bisa lagi menahan tawanya, dia tertawa terb
3 bulan kemudianTanpa terasa waktu terus berlalu sudah terlewati 3 bulan mereka berumah tangga, tapi Dean merasa resah dan gelisah sendiri. Tinggal 3 hari lagi masa cutinya telah usai dan harus segera kembali ke Miami, Florida. Dia ingin memberitahukan pada Keira tentang rencananya membawa Keira ke tempatnya bekerja. Dean pun berjalan mendekati Keira yang sedang berada di dapur. Istrinya terlihat begitu lihai memainkan pisau dapur memotong - motong cabai sambil bersenandung. “Kei …” panggil Dean. “Iya Sayang,” jawab Keira yang masih fokus dengan pisau dapur. Dean memeluk Keira dari belakang. Tercium aroma sampo mawar dari rambut istrinya membuatnya semakin merapatkan wajahnya di curuk leher Keira. “Dean… aku lagi masak Sayang,” ucap Keira yang merasa geli. “Masak aja aku ‘kan ga mengganggu kamu,” ujar Dean yang masih setia di curuk leher Keira.“Tapi rasanya ga enak Dean.”
Percintaan mereka hari ini benar - benar tidak bisa Keira lupakan malah dia ingin lagi seperti ini. Setelah tersalurkan desiran hasrat dan gairah Dean yang menggunakan handuk yang menutupi pinggulnya duduk di samping kolam renang. Sambil menghisap sebatang rokok dia ingin memberitahukan kalau tinggal beberapa hari lagi harus kembali ke Florida. Dean memang sengaja melakukan percintaan berbeda hari ini dan membuat Keira puas agar istrinya tersebut mau ikut dengannya ke Florida. Jika dia tergesa - gesa menyatakan maksud dan tujuannya pada Keira malah akan berakibat gagal pada rencananya. Di buat puas, diperlakukan secara lembut, dan terakhir diberitahukan maksud juga tujuannya. Bagi Dean wanita harus diperlakukan sebaik mungkin agar semuanya berjalan dengan lancar. Dalam diam Dean memikirkan harus mengatur kata - kata yang pas agar Keira bisa menyetujui untuk ikut dengannya. Dia menatap Keira dengan penuh kasih sayang, dia hanya ingin bersama istrinya unt
Cinta bukanlah mencari pasangan yang sempurna, tapi semua akan sempurna jika bisa menerima segala kekurangan juga kelebihan pasangan kita. Dean merasakan kesal dan marah pada Keira. Dia hanya ingin bersama dengan istrinya, tapi Keira seakan tidak mau mengerti apa yang diinginkannya. Rasa cinta dan sayangnya pada Keira membuatnya sulit untuk berpisah walau hanya sejenak. Dia takut jika kerinduan melanda dan tidak ada Keira disisinya akan membuat segalanya menjadi semakin tidak baik.“Kenapa wanita begitu sulit dimengerti sih? Apa susahnya sih ikut suami?” Dean bertanya pada dirinya sendiri dengan kesal. “Aku hanya ingin bersama Keira, tapi kenapa dia malah tak ingin sama-sama aku.”Mungkin meninggalkan masalah bukanlah hal yang tepat, tapi jika terus bersama hanya akan semakin emosi. Terkadang keinginan tidak sesuai harapan dan terkadang harapan tidak sesuai keinginan.“Lebih baik aku tanya Ayah saja jika seperti ini,” ujar De
Kekuatan seorang pria tidak dilihat dari kekuatan di dalam tangannya. Itu terlihat dari cinta yang dia berikan dengan pelukan untuk istrinya. - Dr. Steve Maraboli -Dean merasa gegana atau galau hati merana. Hanya Keira mampu membuatnya seperti itu, hanya Keira yang bisa melakukan semua yang dirasakannya menjadi resah dan gelisah sendiri. Ingin sekali dia meluapkan emosinya agar Keira mengerti tentang perasaannya.Mobilnya melaju ke rumah Rudi berharap Ayah tercintanya mampu memberikan solusi yang terbaik dalam pernikahannya. Walau dia agak sedikit ragu secara Ayahnya termasuk pria santai kayak dipantai.“Ayah,” panggil Dean tanpa semangat saat masuk ke dalam rumah.“Eh, ada si Dean. Ada angin apa nih ke rumah? Keira mana?” tanya Rudi sambil matanya melirik ke belakang Dean.“Aku lagi marah sama Keira, Yah.”“Aiis baru nikah 3 bulan pakai acara berantem segala. Palingan kamu ini yang buat masalah kalau Keira tidak
Dengan semangat perjuangan 45 Dean kembali ke rumahnya. Pikirannya menjadi lebih segar setelah mendengarkan nasehat dari ayahnya, Rudi. Dia sudah mengerti kalau tidak bisa memaksakan kehendaknya pada istrinya, Keira.“Ooh Keira, istriku tercinta nantikanlah aku pulang,” ucap Dean.“Lihat aja nanti kamu akan ku hajar sampai meminta ampun tanpa henti.”Dean tersenyum dengan apa yang dipikirkannya. Dia ingin sekali melakukan hubungan intim dengan istrinya. Terkadang setelah bertengkar memang lebih enak kalau melakukan kegiatan olah raga di ranjang. Semua akan terasa lebih menggairahkan.Begitu juga dengan Keira setelah mencurahkan perasaan dan hatinya pada Vio membuat pikirannya lebih tenang. Mungkin yang terbaik dia mengikuti suaminya dari pada diikuti oleh wanita lain bisa hancur dunia persilatan jika seperti itu. Mengalah bukan berarti kalah.“Ke mana yaa si Dean,” ujar Keira cemas.Dia ingin menghubungi
Keira membuatkan Dean teh hangat agar suaminya lebih tenang. Dia duduk di samping Dean memegang tangannya dengan erat. Terlihat rasa bersalah pada wajah Keira yang membuat Dean tersenyum.“Sudah ga apa-apa kamu kayak gitu wajahnya,” ucap Dean membelai lembut rambut Keira.“Gara-gara aku kamu jadi begini. Maaf yaa,” ujar Keira sedih.“Jangan sedih gitu dong wajahnya Kei. Aku ga apa-apa, tapi lain kali kalau kamu mau ngerjain aku jangan cara pakai hantu-hantu gitu yaa,” ujar Dean mencubit hidung Keira.“Tapi aku jadi ga enak sama kamu.”“Hmm, kamu tau caranya supaya aku jadi enak?”Keira menganggukan kepalanya dengan semangat.“Ga jadi aja deh,” ucap Dean sengaja menggoda istrinya.“Nah… nah, dia kumat deh ini pakai acara ga jadi segala,” ujar Keira dengan wajah cemberut.“Kamu ini cuman kayak gitu aja udah ngambek sih.”“Abis kamu nyebelin.”“Yakin aku nyebelin.