Share

Ih, Nakal!

“Ini mau mengkhayal saja, atau mau jalan?” tanya Nilam.

“Baiklah, Permaisuri. Kita jalan!” Irwan menggendeng tangan Nilam. Lelaki itu dengan gagah membukakan pintu untuk Nilam. Wanita itu mengucapkan terima kasih.

“Kamu pulang jam berapa, Sayang? Kalau aku bisa jemput, akan menjemput.” Nilam menoleh ke arah Irwan yang sedang asik tanyannya memutar-mutar stir bundar tersebut.

“Belum tahu, Mas. Tergantung dosennya. Nggak apa-apa, Mas ‘kan kerja. Biar aku pesan ojek saja.” Irwan mengangguk namun kemudian mengerutkan keningnya.

“Tapi yang perempuan, nanti kamu peluk-peluk lagi.” Nilam mengembuskan napasnya lelah. Dia melirik ke arah Irwan.

“Mulai deh, kelihatan posesifnya.” Irwan tertawa mendengar kata Nilam.

“Itu karena Aku mencintaimu.” Irwan mencolek dagu sang kekasih. Me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status