Share

Penyesalan

“Apa? Bukankah kamu yang tidurnya ngorok dan berliur? Sudah begitu, jorok lagi nggak gosok gigi kalau mau tidur.” Kami selalu seperti ini saling mengolok. Hari ini, menjadi sejarah setelah sekitar lima tahun kami tidak saling bicara panjang karena terpisah. Sebelumnya, dia yang di luar negeri, sekarang tinggal aku yang selalu ke luar negeri. Aku sungguh merindukannya, semoga kebahagiaan yang kuberikan padanya bisa membuat keabadian.

***Meyyis***

POV AUTHOR

Elsa dan mamanya kalang kabut karena sudah satu bulan mencari Ajisaka tidak ketemu. Sabrina seperti orang gila menangis meraung-raung. Elsa memeluknya erat, ikut menangis dan sedih. “Ma, sudahlah. Papa memang tidak mencintai mama lagi. Tolong jangan begini,” tangis Elsa.

“Mas Aji hanya mencintaiku, aku tidak akan membiarkan dirinya pergi. Elsa, aku tidak akan.” Sabrina menangis tersedu-sedu.

“Ya Tuhan, bagaimana bisa begini.” Elsa kepayahan menenang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status