Share

Bagian 24

"Makan, Mas," ujar Santi bertepatan dengan aku keluar kamar.

"Ya." Aku mengangguk sambil melipat separuh lengan kemeja. Tampak kusut. Sejak kepergian Safira, tidak ada yang mengurus pakaian apalagi menyetrika. Biar sajalah. Tidak ada gunanya tampil memesona. Separuh jiwa telah pergi, semangat lumpuh karena ketidakhadirannya.

"Mas mau kemana?" tanyanya. Tampak sekali rasa ingin tahu terpancar dari matanya.

"Mau jenguk Emyr," jawabku singkat.

"Ehem .... Emyr apa Mbak Fira?" Dia tersenyum menggoda. Aku mengerling tajam.

Emyr atau Safira? Rindu untuk keduanya telah membaur. Tidak bisa dijawab pertanyaan lebih rindu kepada siapa?

Safira. Tentu saja aku sangat merindukannya. Sangat. Bahkan setiap tarikan napas, benak selalu mengukir bayangnya. Namun, aku sadar diri untuk tidak berharap lebih. Siapalah aku, lelaki lemah yang menggantungkan kehidupan keluarga padanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sugandi Ritonga
terhipnotis
goodnovel comment avatar
Wiwit Widiawati
kadang memang apa yang sudah terlepas terlihat begitu berharga saat masih dimiliki......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status