Share

Feeling Guilty

Menjelang sore, Brisya benar-benar tersadar dari pengaruh obat bius. Ia sudah bisa membuka mata dan menanggapi sekitar. Meski masih tak bisa bergerak banyak, namun Brisya sudah tak sabar untuk bertemu twins.

Sudah ada Zunita dan Bu Shila di kamarnya. Siang tadi mereka datang saat Hendri sedang menunggui Brisya.

"Ibu sudah melihat bayi-bayiku?" tanya Brisya saat melihat Bu Shila sibuk melipat baju-baju twins.

Bu Shila menoleh, ia tersenyum. "Tentu saja! Ibu lebih dulu menjenguk cucu daripada menjengukmu!"

Brisya merengut. Bu Shila dan Zunita tertawa.

"Bayimu cantik sekali, Briy! Persis kamu waktu kecil, gembul-gembul tembem!" ucap Bu Shila menerawang.

"Jadi penasaran seperti apa Brisya waktu bayi?" Zunita mendekat ke ranjang Brisya.

Bu Shila terhenyak, Brisya juga. Tidak ada yang indah di memori masa kecilnya. Semua kenangan buruknya ada di sana.

"Oh, maaf. Aku nggak bermaksud menyinggungmu, Briy!" sambung Zunita merasa bersalah.

"Nggak apa-apa, Zun. Masa kecilku memang nggak ada s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status