Share

Sekadar Empati

Rizal mondar-mandir di depan ruang operasi dengan gelisah. Sudah dua jam dan belum ada tanda-tanda akan selesai. Mereka memang terbiasa dengan kejadian seperti ini sejak awal kuliah bahkan mungkin hingga menutup mata nanti. Namun, ketika itu terjadi kepada orang yang dikenal, rasanya tetap berbeda.

"Keluarga Ibu Tiara?" tanya Fauzan, dokter bedah yang menangani tindakan Syifa.

"Cuma ada gue sebagai perwakilan. Keluarganya belum tau," jawab Rizal.

"Lu yang bawa dia?" tanya Fauzan heran.

"Iya. Pas mau pulang gue lihat ada kecelakaan. Jadi gue bawa."

"Lu kenal?"

"Pasien gue yang baru aja sembuh dari tabrakan. Sekarang kecelakaan lagi," jelas Rizal.

"Astagfiirullah dia kritis. Masuk ruang instensif sampai pulih."

Rizal tertegun dan mengusap wajah, tak dapat membayangkan bagaimana kondisi Tiara sekarang. Dia menarik napas lega, mengucap syukur bahwa nyawa gadis itu bisa diselamatkan, sekalipun kemungkinan akan cacat.

"Lu mau pulang atau nunggu di sini?"

Fauzan memijat kepalanya yang tega
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status