Share

103. Bukan Penyesalan

Lucy sudah banyak mendengar informasi tentang suaminya sampai pada kabar tentang Alfredo yang dirawat di rumah sakit karena peristiwa penembakan saat dia berusaha melarikan diri. Lucy tak perlu bertanya lebih jauh tentang siapa penembak jitu yang melukai Alfredo pada bagian dadanya, nyaris mengenai jantung.

Kini wanita yang berpakaian serba hitam itu berdiri di sisi ranjang Alfredo yang masih berstatus sebagai suaminya. Pakaian hitam seolah-olah menunjukkan dirinya yang berduka, tapi jelas sebenarnya tidak sama sekali. Lucy tidak menangis apalagi berduka untuk kondisi Alfredo saat ini.

Pandangan mata Lucy bukan lagi mata yang memandang Alfredo penuh cinta melainkan pandangan yang acuh tak mau tahu segala hal tentang Alfredo. Kedatangannya ke rumah sakit bukan benar-benar ingin tahu kondisi pria itu. Tidak sama sekali.

“Padahal aku berharap kau akan mati dalam sekali tembakan, tapi rencana membuatmu mati dengan perlahan ternyata cukup menyenangkan,” katanya dengan mata memandang lurus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status