Share

40. Hal Bahagia

Assa rupanya tertampar oleh perkataan Alyssa yang mengatakan bahwa kemewahan tidak selalu membuat bahagia. Pria itu duduk ruangannya, memutar-mutar kursi kebesarannya sambil memikirkan perkataan Alyssa. Tangan kanannya memainkan pena, diputar-putar dengan jarinya.

Argo yang duduk di sofa tamu melihat Assa dengan jengah. Dia lebih tertarik menyusun jadwal Assa untuk tiga bulan ke depan, tapi Assa mengganggunya dengan bertanya.

“Jadi menurutmu bahagia itu apa?”

“Apa saya harus menjawabnya?”

“Kalau ditanya tentu saja harus dijawab, Argo.”

“Pekerjaanku masih banyak.”

“Sialan kau!”

Selama mengenal Assa, tidak pernah sekalipun Argo mendengar Assa membicarakan arti kebahagiaan. Rekan sekaligus sahabatnya itu selama ini hidup dengan kemewahan, dan kasih sayang orang tua yang cukup. Jadi Assa tidak pernah mempertanyakan kebahagiaannya sendiri. Dia sudah tahu bahwa dirinya bahagia dengan semua yang dimilikinya, lalu mengartikan bahwa orang-orang juga akan bahagia jika memiliki apa yang dia mil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status