Acara pesta pernikahan yang meriah sudah selesai. Kini Nick dan Shopia sudah berada di kamar pangantin yang di hias begitu mewah dan indah di hotel. Kamar presiden suit itu benar- benar sangat indah, dengan taburan bunga mawar putih dan merah menghiasi kamar teraebut.Keduanya masih asyik dalam ponselnya masing-masing. Nick sedang menghubungi seseorang, entah apa yang di bicarakan, begitu juga dengan Shopia. Keduanya di tempat yang berbeda meski dalam satu kamar."Kamu audah memantau keadaan apartemen itu?" ucap Shopia."Sudah nona, apartemen itu bahkan sudah di jual. Dan sudah ganti pemiliknya." ucap seseorang di seberang sana."Bagus. Dan kamu tahu kemana mereka pergi?" tanya Shopia lagi sambil melirik ke arah Nick yang berada di balkon."Tidak ada yang tahu, tapi kata teman salah satunya yang bekerja di toko bunga itu. Mereka pergi ke Eropa, entah di negara mana itu." ucap seseorang itu lagi di seberang sana."Hemm, cari tahu kemana mereka tinggal. Jika jauh dari negara besar dan h
Setelah di beritahu oleh tetangga apartemen Cleo itu, Nick pun segera pergi dari gedung apartemen itu. Dia akan mencari tahu kemana Cleo dan Emily pergi, itu pasti berhubungan dengan istrinya Shopia."Aku harus cari tahu kemana Cleo pergi." gumam Nick.Dia mengendarai mobilnya, bingung mau kemana. Kembali ke hotel di mana dia menginap rasanya malas sekali, apa lagi bertemu dengan Shopia. Saat ini pikirannya sedang kacau, jadi dia belokkan mobilnya ke arah klub malam. Dia akan menghabiskan malam ini di sana dengan minum-minuman sampai mabuk, Nick tidak peduli dengan semuanya."Aku akan mabuk sampai pagi." gumam Nick.Mobil sudah terparkir di depan klub malam. Klub malam milik David, sahabatnya. Dia langsung masuk, suara hingar bingar musik keras dan juga para pengunjung yang menyukai dunia malam dengan berpesta atau sekedar mencari hiburan sekedar menghilangkan penat saja.Nick duduk di depan bar, dia meminta minuman pada bartender. Beberapa kali dia menenggak minumannya, sesekali kepa
Nick kembali mencari lagi kemana Cleo pergi. Pertama yang dia kunjungi kembali ke apartemen Cleo, sudah beberapa hari dia menyuruh seseorang untuk mencari tahu kemana Cleo pergi. Dia pergi juga karena memang ada kunjungan ke kota Queens, dia bertemu dengan klien di kota itu dan pulangnya langsung menuju apartemen Cleo.Tapi dia kecewa karena benar saja, apartemen itu sudah terjual beberapa hari lalu. Dia juga mencari tahu siapa yang membelinya dan siapa juga yang membantu Cleo menjualkan apartemen itu."Saya kurang tahu tuan, tapi sepertinya teman nona Emily yang menjualkan apartemen itu." kata satpam menjawab pertanyaan Nick ketika laki- laki itu mencari tahu pada laki-laki berperawaka tinggi tegap dan berkulit hitam."Teman Emily? Siapa dia?" tanya Nick."Itu teman yang bekerja di toko bunga di ujung jalan itu." jawab satpam itu lagi."Hmm, baiklah. Saya akan mencari tahu dari teman Emily itu." ucap Nick."Ya, coba saja datang ke toko bunga itu tuan. Barangkali dia tahu kemana nona
Nick bekerja setiap harinya, dia seperti biasa masih tinggal di rumahnya dengan Shopia. Kehidupannya seperti biasa, menjalani kehidupan rumah tangga dengan Shopia. Tapi kehidupan rumah tangga Nick dan Shopia terasa hambar, hanya Shopia yang selalu lebih dulu atau inisiatif untuk memenuhi hasratnya di atas ranjang. Tapi bagi Nick, semuanya hanya melakukan itu karena keinginan Shopia. Tidak ada gairah yang membuncah seperti dirinya bercinta dengan Cloe. Dia benar-benar rindu pada gadis itu, sejak dia pergi ke toko bunga itu dan menanyakan pada teman Emily. Dia belum mendapat kabar apa pun, sudah tiga bulan tidak ada kabar apa pun tentang Cleo dan Emily.Kini, di dalam ruangan kantornya Nick sering sekali melamun. Terkadang pekerjaannya terganggu karena sering sekali melamunkan Cleo. Akhirnya dia ingat akan Nancy, teman Cleo sewaktu masih bekerja di kantornya. Perempuan itu sering sekali mengobrol akrab dengan Cleo.Akhirnya Nick pun memanggil Nancy, berharap perempuan itu tahu kemana C
Janet mundur beberapa langkah ketika Nancy keluar dari ruangan Nick, keduanya saling tatap. Nancy heran dengan sikap Janet yang menguping pembicaraannya dengan sang bos."Nona Janet menguping?" tanya Nancy heran."Emm, itu. Saya hanya sedang berpikir apakah tuan Nick ingin minum, tadi saya ingin masuk. Tapi kamu keluar." jawab Janet dengan gugup."Baiklah, saya permisi dulu nona Janet." kata Nancy melangkah pergi.Janet menatap kepergian Nancy, dia ingi tahu apa pembicaraan antara Nancy dan Nick di dalam. Tapi sepertinya itu masalah Cleo."Hemm, apa mereka membicarakan gadis itu? Pergi kemana dia? Haruskah aku laporkan pada nona Shopia?" gumam Janet.Dia duduk kembali di kursi kerjanya, berharap dia mendapat informasi apa yang di bicarakan Nancy dan Nick tadi.Tuuut.Tiba-tiba ponselnya berbunyi, kebetulan nama Shopia tertera di layar ponsel. Janet tersenyum, dia menarik layar bertomobol hijau dan menempelkan ponselnya di telinganya."Halo nona Shopia?" "Janet, apa Nick ada di ruanga
Shopia pergi ke klub malam, dia ingin menghilangkan rasa kesal dan juga penat karena bekerja bolak balik antara kota New York dan New Jersey. Ya, sebagai pemilik agensi model terbesar di kota itu, pekerjaan Shopia sangat banyak. Apa lagi dia juga harus mengawasi perusahaan yang kini masih di pegang pucuk pimpinan oleh Nick.Dia di temani oleh teman dekatnya, Clara duduk di depan meja bar dan meminta minuman beralkohol, menenggak berkali-kali namun dia tidak mabuk juga."Hei, kemana laki-laki yang akan memuaskanku Clara?" tanya Shopia."Tenang saja sayang, dia dalam perjalanan. Tapi aku mau tanya, apa yang terjadi dengan suamimu? Apa dia tidak bisa memuaskanmu di ranjang?" tanya Clara heran."Huh, dia sering sekali menolak ajakanku bercinta. Jika dia mau, aku tidak merasakan kepuasan seperti dulu lagi. Sebelum gadis jalang itu hadir di rumah suamiku. Semuanya berubah berawal dari gadis jalang itu, akhirnya cinta Nick berpindah padanya. Menyebalkan sekali, aaaargh!" ucap Shopia dengan b
Nick terus mencari tahu kemana Cleo dan Emily pergi. Dia tidak putus asa mencari kekasih hatinya, sejak bertemu dengan Cleo di hotel dan di apartemen waktu itu dia benar-benar merasa kehilangan gadis itu. Sejak itu dia jadi uring-uringan dan terus mencari keberadaan Cleo, bahkan di malam pertamanya sebagai suami Shopia dia justru pergi menemui teman-temannya."Cleo, kamu di mana? Aku benar-benar merindukanmu." ucap Nick di sela lamunannya di kantor.Tatapan sedih dan hati kosong mengarah ke jendela ruangan kantornya. Bayangan tentang kebersamaan dengan Cleo melintas di pelupuk matanya, dia menarik napas berat. Sejak satu bulan lalu dia menyuruh orang untuk mencari tahu kemana Cleo pergi, bahkan dia menyuruh orang untuk mencari tahu data penerbangan satu bulan lalu dengan nama Cleo dan Emily, tapi belum ada kabar baiknya.Nick duduk kembali di kursinya, dia berjanji dalam hati. Jika saja orang yang dia suruh untuk mencari keberadaan Cleo belum ada kabarnya.Tok tok tok.Suara pintu di
Nick sedang menatap serius laptop di depannya, tangannya mengetik terus tanpa henti. Akhir-akhir ini dia banyak sekali pekerjaan, sampai dua hari menginap di kantornya. Dia malas untuk pulang ke rumahnya, apa lagi Shopia terkadang pergi tanpa pamit dan juga sering pulang di pagi harinya.Itu sudah beberapa kali dia lakukan, sehingga Nick malas sekali bertemu dengan istrinya yang tampak kacau jika pulang dari senang-senang dengan teman-temannya di klub malam.Waktu pagi itu, Nick sudah siap untuk pergi ke kantor. Malam harinya dia tidak tahu kalau Shopia pergi karena sepulang dari kantor langsung tidur. Jadi, ketika bangun pagi dia tidak melihat Shopia karena di kira istrinya itu pergi ke New Jersey. Tapi pagi itu istrinya justru pulang dalam keadaan kacau, mungkin semalam dia mabuk."Kamu baru pulang?" tanya Nick."Kamu peduli padaku?" Shopia balik bertanya."Setidaknya aku masih menanyakanmu, akhir-akhir ini kamu sering pulang pagi. Kemana saja selama ini?" tanya Nick pada istrinya.