Share

BAB 46 A

PAPA MUDA 46 A

Oleh: Kenong Auliya Zhafira

Mengetahui seseorang yang dulu pernah mengisi keseluruhan hati dan hidup tengah berada dalam keadaan tidak baik-baik saja, pastinya masih memiliki sedikit simpati. Bukan karena ingin kembali, tetapi sekadar wujud terima kasih dan peduli. Seberapa perih hati tergores, tentang manusiawi harus mendapat toleransi di urutan pertama. Apabila itu mampu terlewati, maka keberhasilan hidup tanpa membenci adalah sikap manusia sejati.

Alsaki tidak mau lagi terjebak hidup yang menyembunyikan hatinya dalam gelap, tanpa cahaya. Kelam dan muram. Lagian ia sudah berjanji pada wanita yang baru saja pulang untuk berdamai dan menerima masa lalu tanpa menimbun luka. Sekarang menjadi waktu yang tepat.

Ketika hati meyakini ingin memberi dukungan, saat itulah rasa benci dan dendam jatuh berguguran ke tanah. Ia tidak ingin lagi terinjak ketidakpastian akan hidup yang sebelumnya. Alsaki menatap Adrian yang memasang wajah khawatir seperti dirinya. Entah karena memiki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status