Share

MULUT SAMPAH

41

Aku berbalik kembali menghadap Arman. Begitu juga dengan Tuhan Sultan. Kami menatapnya tajam. Sementara yang ditatap menyeringai menjijikkan.

“Kenapa?” tantang Arman. “Kalian tidak terima?”

Aku menatapnya tajam. “Tidak kusangka mulutmu sebusuk itu, Arman!”

Arman melangkah maju. Wajahnya merah. “Itu memang kenyataan! Kalian selingkuh di belakangku!” Tangannya menuding kami.

“Jaga bicaramu Arman!” Aku tersulut emosi. Laki-laki tidak tahu diri itu sudah membuat kesabaranku di ambang batas.

“Di antara kita tidak pernah terjadi apa pun. Mungkin kau lupa sudah menceraikan aku. Sebelum mengusirku, kau sudah menceraikanku, Arman! Apa hakmu mengatakan itu padaku?” Aku menatapnya tajam.

Arman terjengkit, kemudian mengerjap. Sepertinya laki-laki itu kepalanya terbentur. Dia amnesia, lupa kalau sudah menjatuhkan talak.

“I-itu baru secara agama, bukan? Secara negara kita masih terikat. Masih bisa rujuk.” Arman berkilah. Antara mual dan geli aku melihatnya.

“Aku masih bisa merujukimu, Viol
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
kustoro se.mm.
kereen, lebih terkesan penjiwaan, dg bahasa yg mudah
goodnovel comment avatar
Virafdylan S Saban
terlalu bnyak penjelasan abal²,bkin abis koin sj
goodnovel comment avatar
Tati Marliah
Dg kekuataan Sailormoon kah itu kursi roda bisa terbang ke arah si Arman
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status