Share

Takdir yang harus dijalani

“Kenapa diam, hah? Awas saja kalau sampai anak saya kenapa-napa. Kebiasaan kamu!”

Tanpa ingin meladeninya aku lekas mematikan sambungan telepon secara sepihak. Ucapannya seakan membekas dan masih terasa sakit sekali. Namun kenyataannya benar, itu semua sudah menjadi masa lalu. Suratan takdir yang mengharuskan hubungan aku dan Bima dulu kandas. Namun, jika sampai suatu saat nanti ibu Bima tak merestui hubunganku dengan Bima hanya karena sakit jantung dia di masa lalu, aku tak mampu berbuat banyak, karena aku sendiri pun sangat tahu betul bahwa laki-laki jika sudah menikah pun milik ibu bukan milik sepunuhnya istri .

Sebagai perempuan dengan janda empat orang anak aku sendiri pun sangat tahu diri, tidak mungkin statusku diterima baik oleh keluarga Bima. Mereka pasti akan mengira aku hanya ingin menumpang hidup. Tapi sekarang aku harus bagaimana? Aku sangat tertarik dengan perasaanku kini.

“Apa kata ibu Bima Wulan kok wajahmu sedih?” tanya mama.

“Katanya, beliau akan segera ke sini,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status