Share

Bab 49. Kerinduan

Tanpa menunggu respon selanjutnya dari Ruma, Freza segera mengutarakan kalimat untuk mengakhiri panggilan itu. Dan, tangannya segera mematikan ponselnya, agar tidak bisa menerima panggilan lagi.

Wajah Freza kembali menatap tubuh mungil yang tertutup selimut di atas kasur yang tidak jauh darinya.

Kakinya melangkah menuju sofa di sisi dekat Rere berbaring. Dia duduk untuk mengamati diam-diam wajah manis itu.

Sejak menikah, tidak pernah keduanya tinggal di satu atap untuk waktu yang lama. Menyiksa memang bagi Freza. Sangat menyiksa, malah.

Apalagi, istrinya ini bukan tipe wanita yang romantis, yang akan terus menghubungi duluan, dan seakan merindukannya tiap saat. Bukan!

Rere termasuk wanita mandiri, tidak begitu memikirkan masalah asmara atau perasaannya.

Tidak jarang, Freza harus menahan diri kuat-kuat jika ingin menyalurkan kerinduannya kepada istrinya. Kadang, kelakuan Rere yang tampak tidak peduli dengan hasratnya itu, membuatnya kesal.

Namun, lagi-lagi, dia harus mengusir perasaan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status