Share

PART 70

       Saat bangun itu, Raden Anom memegang tangan Nimas Isyana untuk membantunya bangun dan berdiri.

      “Terima kasih,” ucap Nimas Isyana lalu tersenyum manis.

      “Sama-sama, Nyi...!”

      Saat melihat Raden Anom melihat ke arah Ki Jalak Ireng dan ingin mengucapkan sesuatu, laki-laki itu menyambutnya dengan sebuah kedipan sebelah matanya. Raden Anom langsung tersenyum sembari menggeleng-geleng pelan.

       Penonton pada pertandingan di hari kedua jauh lebih ramai dari penonton yang kemarin. Penonton di hari kedua ini bukan saja berasal dari warga dari desa Blimbingan sendiri, namun berasal dari berbagai desa tetangga.

      Ternyata yang membuat para warga desa-desa lain itu hadir dalam sayembara berdarah-nyawa itu adalah karena mereka mendengar adanya keikutsertaan se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status