Share

TEMBOK KEDUA

Penjara Rungsep. Menjelang subuh. Dihadapan Sarip, Lasmini, dan pasukannya, menjulang tembok dari batu gunung setinggi 5-meter dengan duri-duri dari baja di seluruh permukaannya. Duri-duri dari baja itu berdiameter sekitar 3 cm dan panjang 10 cm, membuat dinding itu sulit dipanjat.

Sarip dan Lasmini saling memandang. Saling bertanya-tanya bagaimana cara masuk ke dalamnya.

“Apakah ini kita ledakkan juga?” tanya Sarip.

“Ya, kita coba saja,” kata Lasmini.

“Sebenarnya ada pintu masuk rahasia, tapi sebelah mana dan tandanya apa, aku lupa,” lanjut Lasmini.

“Hmm, baiklah, kita coba ledakkan di sini,” kata Sarip sambil menyiapkan serbuk mesiu.

Setelah selesai memasang serbuk mesiu dan menyalakan sumbunya, Sarip meminta Lasmini dan lainnya untuk menjauh.

“Blaaar!!” terdengar ledakan yang keras, menimbulkan bekas lubang yang cukup besar di dinding. Tetapi tidak cukup besar untuk dapat dimasuki manusia.

“Wah lubangnya kurang besar, kita belum bisa masuk!” kata Sarip.

Tanpa dikomando lagi pasukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status