Share

Part 94

part 94

Pov Rio.

Aku tahu Mas Bayu masih menyimpan harapan terhadap Luna. Wajah kecewa menjadi sedikit ceria setelah mendengar ceritaku. Mereka pernah berumah tangga dan ada Caca pengikat mereka. Sedangkan aku, aku hanya anak dari wanita yang dibenci Luna. Bahkan tujuannya mendekatiku hanya untuk membalas Mimiku.

"Aku pulang dulu, terima kasih telah membawaku menginap ke sini, Rio." Mas Bayu langsung melangkah ke pintu.

"Biar aku antar, Mas. Mobilmu masih di depan bar."

"Aku tidak merepotkamu, 'kan?" Mas Bayu berdiri di ambang pintu kamar.

"Tidak, Mas. Aku tidak ada kegiatan yang menuntut waktu," jawabku.

Aku mengantarkan Mas Bayu ke lokasi mobilnya di parkir. Dalam perjalanan dia tersenyum sambil memandang foto Caca di layar ponselnya. Aku tahu dia pasti membayangkan hidup bahagia bersama Luna dan Caca putri mereka. Entah kenapa rasa cemburuku muncul meskipun aku tahu itu belum terjadi.

"Mas, aku boleh nanya?" Entah kenapa rasa ingin tahuku muncul.

"Apa?" Mas Bayu melirikku sesaat.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status