Share

Bab 13

“Maafkan aku, Sayang. Aku cemburu.” Abimanyu mencoba menenangkan Adisti yang menangis sesenggukan di atas ranjang.

“Pergi kamu!” teriak Adisti. Ia menjauhkan diri dari suaminya lalu beranjak menuju kamar mandi dan meneruskan menangis di sana.

Selama hidupnya, belum ada yang memarahinya hingga membuatnya terluka. Bukan luka yang tampak, justru luka tak tampak yang membekas kiat di hati. Kartilan tidak pernah membentaknya sekali pun.

Adisti mengusap air mata yang membasahi pipinya dengan kasar. Ia kecewa dengan Abimanyu yang berbuat kasar padanya. Padahal mereka baru beberapa hari menikah.

“Maafkan aku, Sayang!” teriak Abimanyu dari balik pintu kamar mandi sambil mencoba membuka pintu. Sayangnya dikunci dari dalam.

Saat tidak lagi terdengar jawaban Adisti, Abimanyu memutuskan pulang.

“Manusia sangat menyusahkan!” gerutu Abimanyu kesal. Ia memang mencintai Adisti, tetapi jika wanita itu menyusahkan seperti sekarang malas rasanya bertemu lagi.

Sementara itu, Adisti terus menangis di kamar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status