Share

Bab 22

Mendengar ucapan Aldi, seketika Dion panik. Raksasa? Mungkinkah itu makhluk tak kasatmata yang marah? Dion menggeleng, berusaha mengenyahkan pikiran buruk di kepalanya. Ia menatap Ustaz Ramli yang hanya tersenyum samar. Sepertinya laki-laki itu sudah memprediksi kedatangan makhluk itu.

“Tenang, ada Allah yang bersama kita.” Ustaz Ramli mencoba menenangkan semuanya. Ia sudah tahu jika makhluk itu pasti datang untuk protes. Gegas ia berdiri lalu berjalan menuju halaman depan.

Langkah Dion dicegat Aldi. “Kakak di sini saja menunggu temannya. Biar dia urusan kami.”

Dion mengernyit. Mengapa dirinya tidak boleh melihat keadaan. Namun, akhirnya ia pasrah dan patuh atas perintah Aldi. Ia sadar, dirinya tidak paham sama sekali bagaimana cara menghadapi makhluk tak kasatmata.

Dion hanya mengangguk sebagai jawaban.

“Jangan lepas alfatihah dan zikir, Kak.” Aldi menepuk pundak Dion sebelum berlalu menyusul Ustaz Ramli.

Akhirnya, Dion memutuskan untuk duduk di kursi yang sebelumnya diduduki Ustaz R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status