"Mas? Mas Jonas?" Helen mengguncang bahu suaminya tiga kali. Sepertinya, Jonas mulai melamun lagi. Dan Helen sudah tidak aneh lagi, dengan kebiasaan Jonas yang satu itu. Melamun tanpa sebab yang jelas. Dan jika ditanya ada apa, suaminya itu hanya menjawab dengan beberapa kali gelengan kepala.
Jonas tersenyum tipis. Dia mendongak dan menatap wajah Helen.
"Aku malu, Len," ucapnya dengan suara yang sangat pelan.
"Malu kenapa Mas?" tanya Helen tak mengerti. Dia bisa melihat raut cemas di wajah Jonas yang terlihat mulai keriput, tapi bagi Helen dia tetap tampan.
"Nggak lama lagi aku bebas dan sampai saat ini aku masih merasa belum siap bertemu dengan anak-anak kita. Basti dan Bayu. Aku takut mereka m
"First mark," teriak Keanu. Begitu mendengar aba-aba ini, clapper segera memasang slate di depan kamera. Cameraman memandu clapper agar slate terlihat jelas di kamera. "Roll camera," teriak Fadli memberi pertanda agar kamera sudah dalam keadaan stand by on. Cameraman menyalakan kamera dan berseru, "Rolling," "Roll audio," sambung Keanu lagi. Audioman yang bernama Bagas, memberi aba-aba, pada Clapper, "Speed," Clapper pun menyahut dengan membacakan scene number yang akan mereka shoot, yang di sambut kata 'mark it', dari Cameraman.
"Good night, my honey..." Basti tersenyum di depan layar ponselnya yang dia hadapkan ke arah wajahnya. Raline yang terbangun karena mendengar dering ponselnya berbunyi, jadi mengucek-ngucek matanya sebelum akhirnya dia beralih pada layar ponselnya. "Jam berapa sih?" ucap Raline masih setengah sadar. "Di sini jam setengah satu malam," ucap Basti. "Ya ampun, video call tengah malem sih, kamu nggak tidur?" Raline sudah mulai menangkap jelas gambar suaminya di layar ponsel. Dan matanya jadi terbelalak lebar saat melihat Basti yang sedang merendam tubuhnya di dalam bath tub. "Ya ampun, Bas? Kamu lagi mandi? Malem-malem begini?"
"Kalau nggak mau sakit, ya jangan nikah sama seleb. Resikonya bisa makan hati setiap hari, setiap detik malah," Suara itu jelas mengagetkan Raline yang kini tengah duduk di bangku rotan di tepi kolam renang. Suara Bayu. "Nih, minum dulu biar bisa lebih rileks," Bayu menawarkan satu gelas coklat hangat yang sengaja di buat sendiri olehnya untuk Raline. Raline menerimanya dengan senang hati. Bayu masih ingat minuman kesukaan Raline. Yaitu, segala macam minuman yang berbau coklat. Apalagi itu coklat murni. "Makasih ya,"
Penthouse International Club. Sebuah club malam yang terletak di pusat Jakarta, yang menawarkan semarak dunia malam yang penuh hingar bingar. Kepiawaian para DJ seksi dalam menciptakan music dengan kualitas audio terbaik, para penari latar yang berbusana minim, serta lantai dansa yang sangat luas, cukup menawarkan sensasi dunia malam nan erotis, yang tak akan terlupakan bagi para pengunjungnya yang kebanyakan berasal dari kaum remaja dan dewasa. Seorang laki-laki berkemeja hitam dengan bagian lengan kemeja yang tergulung sampai siku dan beberapa kancing bagian atasnya yang sengaja dia lepas, hingga memperlihatkan sebagian dada kekarnya yang mulus, terlihat sangat menikmati suasana sekitar. Sampai detik ini kesadarannya masih penuh, karena dia baru menghabiskan satu botol minuman ke
Semalam, sesampainya Marcel dan Kiara di rumahnya. Marcel mendapatkan kenyataan buruk, saat tiba-tiba Kiara yang dalam keadaan tidak sadar justru malah jackpot dalam pelukannya saat dirinya hendak membawa Kiara ke dalam kamar tamu. Jadilah, dia harus membereskan semua cairan berbau asam yang memenuhi sebagian pakaiannya dan pakaian Kiara. Sebab itulah, Marcel menggantikan pakaian Kiara dengan kemeja miliknya. Dia tidak setega itu, membiarkan tubuh Kiara yang kotor dan berbau akibat terkena muntahannya sendiri lalu dibiarkan tidur begitu saja, sebab Marcel adalah salah satu pria yang cinta dengan kebersihan dan segala halnya yang harus sempurna di matanya. "Ihhh brengsekkk!!! Sekarang jawab yang jujur, lo bener cuma gantiin baju gue doang? Nggak berbuat aneh-anehkan?" Kiara merasa harus memastikan kembali bahwa
"Karena Raline mikirin Basti yang sekarang lagi asik berduaan sama Anggun di Semarang, iyakan Lin?" Bayu tersenyum puas di akhir kalimatnya. Dari cara Bayu menatapnya kali ini, Raline benar-benar tidak suka. Helen tertawa pelan. "Ya ampun, sayang... Basti itukan sedang shooting di sana, bukan pacaran apalagi selingkuh. Percaya deh sama Mamih, Basti itu tipe laki-laki setia. Dia nggak mungkin khianatin kamu. Ternyata kamu lucu juga ya, Lin. Polos betulan ternyata menantu Mamih ini," Helen berusaha untuk menghibur Raline, sebab dia tahu persis apa yang di rasakan Raline sekarang. "Raline sayang, perlu kamu tahu, dulu itu Mamih juga seorang aktris, kamu pasti tahukan? Film Mamih itu banyak loh, dan semua piala
Hari ini adalah hari terakhir Basti di Semarang, karena besok mereka sudah harus kembali ke Jakarta sampai proses shooting selanjutnya dilaksanakan. Ada kemungkinan proses shooting selanjutnya akan di adakan di daratan eropa, yang rencananya akan memakan waktu hingga berbulan-bulan. Dan itu artinya, Basti harus mempersiapkan diri untuk kembali berpisah dengan Raline, nanti. Jadwal shooting hari ini sudah selesai sejak pukul 20.30 WIB tadi. Dan rencanya, malam ini, Basti dan Aksel ingin berjalan-jalan keliling kota Semarang untuk sekedar cuci mata atau membeli oleh-oleh khas kota Venetie Van Java itu. Kini, mereka sedang berada di Kawasan Simpang Lima, Semarang dan ingin menuju Tugu Muda. Mereka melewati sebuah jalan yang diberi nama jalan Pandanaran. Jalan yang berada di tengah-tengah kota Semarang ini merupakan sentra jajanan oleh-oleh khas Semarang. Di tempat inilah makanan khas Semarang seperti lumpia,
Raline keguguran. Dan menurut penuturan dokter spesialis kandungan yang menangani Raline, keguguran yang di alami Raline itu bersifat di sengaja atau mungkin disebabkan ketidaktahuan sang Ibu terhadap hal apa saja yang harus dihindari untuk di konsumsi oleh ibu hamil. "Saya menemukan begitu banyak kandungan zat kimia yang sifatnya beracun dalam tubuh Janin yang dikandung Nona Raline. Dan zat-zat itu berasal dari makanan yang tidak higienis, tidak matang, atau bahkan mentah. Selain itu saya menemukan kandungan bromelain yang sangat tinggi, hingga menyebabkan pelunakkan leher rahim. Dan itulah yang memicu kontraksi pada rahim hingga menyebabkan pendarahan dan akhirnya terjadilah keguguran. Kondisi janin Nona Raline terlihat cukup memprihatinkan bagi saya. Dan yang menjadi pertanyaan saya, apa selama ini Nona Rali