Share

Video

Pak Umar mengantar aku dan Hilda ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan pikiranku tak karuan. Bayangan buruk tentang kondisi Mas Yudis membuat air mata ini tak bisa berhenti mengalir.

Hilda terus merangkul dan menggenggam jemariku. Membuat aku merasa tak sendiri menghadapi musibah ini.

"Yudis pasti baik-baik saja, May. Kamu harus yakin itu!" ucapnya menyugesti pikiranku.

"Iya, Hil. Mas Yudis pasti baik-baik saja," ucapku meyakinkan diri sendiri. Meski itu tidaklah mudah.

Perjalanan menuju rumah sakit terasa sangat lama. Padahal jarak dari rumah tidak begitu jauh. Mungkin karena efek cemas yang berlebihan.

Setibanya di rumah sakit aku langsung berlari menuju IGD. Mengabsen setiap pasien yang terbaring diatas brankarnya masing-masing untuk mencari keberadaan Mas Yudis. Tak kuhiraukan Hilda yang sedang bertanya di bagian informasi. Karena aku sudah tak sabar ingin melihat kondisi Mas Yudis.

"Sus, pasien kecelakaan yang baru saja masuk sebelah mana ya?" tanyaku pada perawat yang terlihat se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status