Share

77

Dalam sepersekian detik, bunga-bunga api meletup-letup indah di otak Maeera saat bibir Gin menyentuh bibirnya dan menggigitnya. Ia merasakan sensasi panas dan pedas di mulutnya, tapi disaat yang bersamaan, ada rasa lembut dan manis dari bibir Gin yang menyentuh bibirnya.

"Hmm ... Memang lumayan pedas," ucap Gin begitu botol wine di tangannya terbuka, dan ia mengakhiri ciumannya.

Maeera diam ternganga dengan jantung berdegup kencang. Tatapan matanya kosong, wajahnya beku tanpa ekspresi. Ini adalah pengalaman pertamanya, dan pengalaman itu hampir membuatnya gila. Dalam sepersekian detik, otaknya bahkan berhenti bekerja sehingga gagal memproses data bahwa ciuman pertamanya baru saja di renggut oleh suami palsunya.

Tapi ketika letupan-letupan bunga api di otaknya berakhir, dan ia kembali ke kesadarannya. Maeera langsung murka.

"Gin!!!" pekik gadis manis itu dengan wajah merah menahan marah dan malu. Buru-buru ia mengelap bibirnya yang baru saja melakukan dosa besar.

"Puih ... Puih-pui
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status