Setelah menunggu selama dua minggu, akhirnya hasil tes DNA nya keluar juga.Jack menatap hasil tes DNA yang ada di tangannya.Jack memegang dadanya yang berdebar kencang.Baru kali ini Jack merasakan perasaan seperti ini.Perasaan yang bahkan dia sendiri tidak bisa menjelaskannya.Jack pun buru-buru membuka hasil tes DNA itu, lalu Jack langsung membacanya.Jack terdiam untuk beberapa saat, saat melihat hasil tes nya.Jack meremas hasil Tes itu kuat-kuat, hingga menjadi bulatan kecil."SEAN!" Teriak Jack nyaring.Dada Jack naik turun menahan emosi."SEAN..." Teriak Jack lagi, saat Sean tak kunjung menyahuti panggilan nya."Dasar tuli..." Ucap Jack mengatai Sean."IYA BOS..."Baru saja Jack ingin memanggil Sean lagi, Sean sudah masuk ke dalam ruangannya lebih dulu.Jack menatap Sean dengan tajam.Sean menatap Jack takut-takut, Jack pasti ingin memarahi Sean lagi.Buk.Jack melemparkan kertas di tangannya tepat ke wajah Sean.Untung bukan golok yang Jack lempar ke wajah Sean."KERTAS APA
"Wah... Makasih ya Arnold..." Ucap Arum bahagia.Arum sangat senang, akhirnya Arnold membelikannya jajanan lagi."Nanti kalau aku ada uang, aku bakalan ganti semua uang kamu ya..." Ucap Arum tidak enak.Arum sepertinya sudah banyak menyusahkan Arnold.Habis ini Arum mungkin akan minta gaji nya ke Jack. Cuman sekarang Arum lagi mengumpulkan keberanian dulu untuk bicara dengan Jack soal gaji. Arum takut nanti Jack malah memarahinya."Tidak perlu..." Jawab Arnold."Hah?""Ya, kau tidak perlu mengembalikan uang ku.." Ucap Arnold lagi."Jangan begitu, nanti akan aku kembalikan uang mu, kalau aku ada uang.." ujar Arum kekeh, pokoknya Arum akan mengembalikan uang nya Arnold."Kamu sudah banyak memberikan ku jajan, belum lagi susu hamil dan vitamin..." Ujar Arum menyebutkan apa saja yang sudah Arnold berikan.Kalau begini terus Arum takutnya uang Arnold malah habis."Tapi itu bukan...""HM.." Suara deheman seseorang yang keras membuat percakapan Arum dan Arnold terhenti.Mereka langsung menol
Arum dan Jack kini telah berada di dalam kamar Jack."Air panasnya sudah saya siapkan Tuan, apa ada yang perlu di bantu lagi?" Tanya Arum takut-takut.Arum sudah menyiapkan semua keperluan Jack sore ini, terus kenapa sekarang Jack malah mengajak Arum ke dalam kamarnya lagi.Arum menjadi was-was takut Jack ada niat jahat padanya.Bukannya menjawab Jack malah berjalan mendekat ke arah Arum.Jantung Arum langsung berdebar tidak karuan, apa yang ingin Jack lakukan.Saat Jack maju selangkah, maka Arum akan mundur selangkah juga.Terus seperti itu sampai punggung Arum menabrak tembok.Arum langsung panik, dia sudah tidak bisa lari lagi sekarang."Tu..Tuan..." Ucap Arum terbata.Jack sudah berdiri tepat di depan Arum Sekarang.Tubuh besar Jack, sudah mengurung tubuh Arum yang kecil.Jack pun semakin mendekat, bahkan hembusan napas Jack terasa menerpa wajah Arum.Arum memejamkan matanya rapat-rapat, tangannya meremas bajunya dengan kuat. Arum sangat takut dengan apa yang akan Jack lakukan.Ja
Arum menatap semua barang-barang yang masuk ke dalam kamarnya tidak percaya.Ada banyak baju-baju baru, kulkas yang berisi makanan dan minuman.Dan juga berkotak-kotak susu hamil, ada vitamin juga.Dan ini semua dari Jack, kenapa Jack jadi tiba-tiba baik pada Arum.Pria itu benar-benar berubah dalam waktu satu malam."Wah... Rum bajunya bagus-bagus sekali...," Ujar Diana.Diana sudah heboh melihat baju-baju Arum, dia juga yang menata semua baju itu ke dalam lemari.Sementara Arum masih bengong melihat semua yang terjadi."Kenapa Tuan Jack tiba-tiba baik padamu?" Tanya Diana heran.Padahal selama ini Jack selalu menyiksa Arum, tapi sekarang kenapa sangat baik.Arum terdiam sebentar, dia memikirkan jawaban yang tepat untuk Diana.Tidak mungkin Arum bilang, Jack bersikap begini, karena Jack sudah yakin kalau yang di kandung Arum itu anak kandungnya."Eeee.. ini semua mungkin ganti dari gaji ku, jadi Tuan Jack membelikan semua ini sebagai gantinya...." Ujar Arum.Arum juga sempat cerita k
"Arum apa kau tidur dengan Tuan, makanya Tuan memberimu banyak barang?" Tanya salah satu Pelayan.Pelayan-pelayan di Mansion Jack mulai menggosipkan Arum lagi, apalagi setelah Jack memberi Arum banyak barang."Iya seperti yang Beti lakukan dulu, menjual dirinya ke Tuan, lalu dia mendapatkan banyak uang setelah tidur dengan Tuan, Dasar murahan..." Saut pelayan yang lain ikut mengatai Arum.Arum memejamkan matanya mencoba sabar, saat mendengar hina-hinaan yang di berikan kepadanya.Arum tetap melanjutkan kegiatannya memasak makan malam untuk Jack. Arum tidak mau meladeni mereka semua."Sudah berapa kali kau tidur dengan Tuan Jack?" Tanya salah satu Pelayan lagi."Kasihan sekali suaminya, istrinya bukannya kerja tapi malah jual diri, mana lagi hamil..." Sindir para pelayan itu.Buk.Diana yang baru masuk ke dapur langsung menggebrak meja dengan kuat.Diana tidak rela Arum di katai seperti itu.Semua pelayan tadi menatap ke arah Diana dengan sinis."Kalau tidak tau apa-apa lebih baik kali
Jack berjalan sempoyongan saat masuk kedalam Mansion nya.Seperti biasa Jack baru pulang dari klub malam.Jack memijit pangkal hidungnya, kepalanya rasanya sakit. Tapi kali ini Jack tidak mabuk berat dia masih sadar.Jack berjalan naik ke atas menggunakan tangga, tidak seperti biasanya menggunakan Lift.Jack berpegangan di pinggiran tangga, takutnya dia jatuh. Ketika sampai di lantai dua Mansion nya, Jack langsung berjalan menuju salah satu kamar. Yang pasti bukan kamar Jack.Ceklek.Jack membuka pintu kamar itu, bahkan pintu kamar itu tidak terkunci. Memudahkan Jack untuk masuk kedalam.Setelah masuk Jack langsung menutup pintunya lagi.Jack menatap seseorang yang sedang tertidur dengan pulas di atas ranjang.Jack berjalan mendekat ke arah ranjang, lalu dia naik ke atas ranjang.Jack menatap Arum yang sedang tidur, lalu Jack tersenyum miring."Dasar jelek..." Ucap Jack mengatai Arum.Jack beralih menatap perut Arum yang tertutup selimut. Jack menurunkan selimut Arum hingga ke paha, l
Jack menatap pantulan wajahnya di cermin.Kenapa semalam rasanya Jack tidur lebih nyenyak. Bahkan Jack tidak bermimpi tentang ibunya lagi.Padahal selama berpuluh-puluh tahun, Jack terus memimpikan dimana saat ibunya meninggal bunuh diri. Kematian ibunya terus menghantui Jack. Itu sebabnya Jack tidak pernah bisa tidur dengan nyenyak.Setiap satu jam tidur, Jack pasti langsung terbangun karena mimpi buruk itu.Terus berulang seperti itu, sampai pagi tiba. Itu sebabnya Jack selalu bangun pagi.Bukan karena Jack suka bangun pagi, tapi karena dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.Bahkan kadang Jack takut untuk tidur lagi.Tapi kenapa semalam saat tidur dengan Arum, Jack sama sekali tidak mimpi buruk.Jack bisa tidur dengan nyenyak sampai pagi.Tapi suara teriakan Arum sialan itu malah mengganggu tidurnya.Tok.Tok.Suara ketukkan di pintu kamar Jack membuyarkan lamunan Jack."Masuk..." Suruh Jack.Ceklek.Pintu kamar Jack pun terbuka dari luar.Arum lah yang datang, Arum berjalanMasuk ked
Arum masih memegang dadanya yang berdebar tak karuan, kelakuan Jack pagi ini sangat membingungkan menurut Arum."Kenapa dia aneh banget hari kni..." Ujar Arum tak mengerti.Apa Jack lagi merencanakan hal jahat pada Arum. Apa lagi, tadi Jack bilang ingin menjadi suami istri yang sebenarnya dengan Arum, apa maksud nya coba?. Arum langsung terdiam tadi, dia tidak menjawab apa-apa. Karena Arum diam saja, Jack menjadi kesal dan menyuruh Arum keluar dari kamarnya.Arum jadi tambah curiga dengan Jack. Apa Jack punya niat jahat pada Arum.Pokoknya apapun yang Jack lakukan pada Arum, pasti langsung membuat Arum berpikiran buruk.Karena apa yang Jack lakukan, pasti ada maksud dan tujuannya.Betul kata Arnold jangan berharap seseorang berubah begitu cepat. Apalagi orang seperti Jack.Tapi untung lah sekarang Jack sudah pergi kerja, jadi Arum tidak perlu berurusan dengan Jack lagi.Arum sedang berjalan ke bawah."Bu Lina, biar Arum saja yang menyapu..." Ucap Arum saat berpapasan dengan Bu Lina d