Moreno mengucapkan kalimat itu dengan nada suara yang meninggi, membuat Ardian menghela napas panjang."Reno, aku tahu, kamu berkorban saat itu, tapi pihakmu itu memilih untuk menutup kasus, ini membuat sebagian orang merasa janggal, kenapa tidak mempublikasikannya secara transparan, jika kau tidak bersalah, apa yang harus ditakutkan?""Ada alasan dibalik itu semua.""Alasan apa? Khawatir nama baik kamu dan keluargamu tercoreng?""Mitha akan menjadi target orang-orang dan ia enggak akan bisa hidup tenang kalo keluarga gue enggak menutup kasus itu.""Dengan kata lain, ada orang lain yang memanfaatkan masalah itu?""Mungkin....""Kenapa tidak mengerahkan orang-orang ayahmu untuk menelusuri?""Bokap gue udah melakukannya, tapi itu berdampak sama kehidupan Mitha, Mitha minta sama bokap gue untuk enggak lagi mengurus kasus itu, intinya, kita enggak mau orang lain memanfaatkan situasi itu untuk menekan gue atau Mitha.""Aneh ....""Apanya?""Menurutku ini aneh, kau dan keluargamu itu punya
Mendengar apa yang diucapkan oleh Kenzie, Moreno mau tidak mau terkejut. Perasaannya yang sudah tidak nyaman bertambah tidak nyaman, hingga gerakannya yang tadi berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman Kenzie musnah seketika."Gue minjem motor lu emang ke arena balap, tapi gue enggak melakukan apapun yang sekiranya bikin lu terseret, Kenzie!""Tapi, lu terlibat dengan Combro terlalu jauh, dan apa lu tau, Combro itu punya backing yang bisa bikin orang enggak bisa melawan dia!""Backing? Gue juga bisa menciptakan backing!""Gue tau bokap lu bisa melakukan itu, tapi apa lu bisa mikirin dampaknya untuk perusahaan bokap lu apa?""Terus, Kak Jay datang ke sini buat menangkap gue dan lu?"Pertanyaan Moreno membuat Kenzie sebal. Ingin sekali ia menjitak kepala pria tersebut karena terlalu sebal dengan isi pertanyaan yang diajukan oleh Moreno, namun, tentu saja ia tidak bisa melakukan hal itu karena akan menciptakan keributan setelah Moreno tidak terima dijitak olehnya."Gue kan udah bil
Mendengar apa yang diucapkan oleh Arman, Kenzie terdiam. Ia tidak tahu jika situasinya sampai separah itu hingga membuat Moreno dicari oleh kakak Mitha.Namun, Kenzie sangsi Moreno melakukan sesuatu yang melanggar hukum. Akan tetapi, tidak mungkin sang kakak sepupu berbohong apalagi, tadi Moreno sempat mengatakan bahwa ia diserang seseorang yang misterius. Sementara itu di waktu yang sama, di luar, mendengar pertanyaan Moreno, Jay menghela napas. "Kenapa masalah lama kamu ungkit kembali? Toh, Arman juga tidak menikah dengan Mitha, kenapa kamu membahas masalah itu?""Karena masalah itu sempat bikin gue kesal!""Lalu?""Apa lu pikir seseorang yang pernah bandel enggak bisa diberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahannya?""Siapa yang tidak bisa memberikan kamu kesempatan? Aku? Mitha?""Kalian berdua!""Reno, apakah saat itu kamu memang berusaha untuk memperbaiki diri? Kamu selalu ingkar setiap kali berjanji, itu yang membuat Mitha lelah.""Saat itu gue masih SMA, tapi gue s
Laki-laki misterius itu memperhatikan jalannya pertarungan antara Roger dan Moreno dengan sangat serius sampai akhirnya, ia melihat baik Moreno dan Roger sama-sama terkapar di atas aspal. Melihat hal itu, pria tersebut melangkah mendekati di mana Moreno tergeletak tanpa menimbulkan suara. Dan tiba-tiba saja, ia menendang kepala Moreno hingga tubuh Moreno terpental.Moreno yang sudah kehabisan energi karena pertarungannya dengan Roger benar-benar tidak menyangka akan diserang seperti itu. Ia berusaha untuk melakukan perlawanan, tapi punggungnya diinjak dengan kuat hingga ia tidak bisa bangun setelah tersungkur akibat tendangan orang tersebut.Melihat apa yang terjadi pada Moreno, Roger segera bangkit dan berusaha untuk berdiri dengan kokoh.Roger melihat Moreno menatap ke arahnya dengan tatapan mata yang menahan rasa sakit pertanda pemuda itu tidak bisa melakukan perlawanan. Terseok-seok, Roger mendekati posisi di mana pria misterius itu menginjak punggung Moreno yang tersungkur di j
"Mau sampai kapan kamu selalu bersikap begini sama aku?""Sampai kamu patuh dengan apa yang aku katakan!""Padahal sudah begini, kamu masih aja bersikap begitu sama aku," ucap Mitha dengan suara perlahan, tapi cukup terdengar di telinga Moreno."Lakukan tugas kamu sebagai istri!" perintah Moreno tanpa menghiraukan ucapan Mitha yang bernada keluhan."Apa?""Ya, lakukan!""Maksud kamu?""Kamu itu enggak bodoh, aku yakin kamu tahu maksudku!"Mitha menghela napas. Rasanya, ia jadi kembali tertekan, tapi apa yang terjadi pada Roger saat ia membuka mata subuh hari sangat membuat hatinya bertanya-tanya, mengapa antara Roger dan Moreno memiliki kesamaan?Moreno mengalami luka-luka dan Roger juga mengalami hal yang sama meskipun tidak terlalu parah. Ketika ia bertanya mengapa sang suami demikian, suaminya hanya mengatakan bahwa ia terjatuh dari motor karena jalanan licin lantaran guyuran hujan, dan lebih membuatnya heran saat ia dijemput Danu untuk ke rumah sakit, Roger tidak melakukan penc
"Apa? Jangan gila kamu! Aku enggak mau melakukannya, kamu juga udah janji enggak akan melampui batas, apa kamu lupa dengan janji kamu itu?"Mitha sampai mundur menjauh mendengar apa yang diucapkan oleh Moreno padanya tentang hukuman yang akan diberikan Moreno untuknya. "Ya, tapi kamu yang mengingkari janji kamu sendiri, Mitha, jadi jangan salahkan aku kalau aku hanya ingin membalasnya!""Tapi enggak begini caranya! Aku enggak mau melayani kamu segala!""Kalau dibalik? Aku yang melayani kamu?""Jangan gila, Reno! Kalau kamu kayak gini terus, aku juga bisa nekat untuk membalas kamu!""Terserah, kalau kamu tega dengan anak dan suami kamu!"Telapak tangan Mitha mengepal tatkala Moreno mengucapkan ancaman tersebut dengan angkuh. "Baiklah, sekarang aku minta maaf, aku minta maaf karena aku sudah pulang tanpa izin kamu, tapi kamu jangan meminta aku untuk melayani kamu segala di atas tempat tidur, aku enggak mau melakukannya!"Moreno ingin menanggapi apa yang diucapkan oleh Mitha, namun pin
Mitha menghindar ketika setelah mengatakan hal itu, Moreno mencondongkan tubuhnya hingga bibirnya nyaris menyentuh pipinya. Perempuan itu mendelik ke arah Moreno pertanda ia tidak suka Moreno melakukan hal itu padanya."Lebih baik, kamu enggak usah bicara, setiap kali kamu bicara, kamu selalu mengatakan sesuatu yang enggak sopan untuk didengar!" katanya pada Moreno. "Tergantung prilakumu! Kalau kamu patuh dan tidak banyak membantah, kamu juga aku perlakukan dengan sopan!"Mitha membuang napas. Benar-benar tidak bisa dipercaya, ia terlibat jauh dengan Moreno padahal mereka sudah tidak lagi berhubungan. Ia juga tidak menyangka, keputusannya dahulu saat meninggalkan Moreno, ternyata membuat laki-laki itu melakukan hal yang sekarang untuk membalasnya. Mampukah ia bertahan dalam jeratan sandiwara yang dirancang Moreno?"Jadi, berapa kali kalian berhubungan intim?"Pertanyaan yang sangat tidak disukai Mitha kembali dilontarkan oleh Moreno beberapa saat kemudian."Tiap hari!"Mitha menjawa
Teriakan Moreno yang membahana di ruang rawat inap pria tersebut membuat Mitha benar-benar berusaha untuk menahan kesabarannya."Bisa enggak kamu itu enggak ngancem aku dengan kata-kata kayak gitu? Aku keberatan, Reno! Aku enggak suka mendengarnya!""Itu bukan cuma ancaman, aku akan melakukan hal itu kalau kamu bertindak tanpa izin dariku! Ingat, kamu sekarang sedang dihukum!"Moreno tidak mau kalah, hingga Mitha geleng-geleng kepala pada akhirnya."Aku cuma mau ngomong sama Maira sebentar, abis itu kembali lagi!""Untuk apa?""Aku enggak enak sama dia, Reno, aku enggak mau dia salah paham sama aku!""Aku enggak mengizinkan!""Reno!""Kalau kamu bersikeras mau keluar, cium aku dulu baru kamu aku izinkan keluar!""Lupakan aja! Aku enggak jadi keluar!"Mitha mengurungkan niatnya untuk keluar karena Moreno lagi-lagi memberikan syarat yang keterlaluan padanya.Moreno tersenyum puas karena berhasil menguasai Mitha dan ia sangat menikmati situasi itu meskipun ia tahu wanita tersebut kesal p