Share

KEMARAHAN DAFA!

Maira terpaksa patuh dengan perintah sang bos dan beranjak ke depan lalu duduk sejajar dengan bosnya di mobil tersebut.

Rasanya benar-benar canggung, tapi, Maira berusaha untuk mengatasi perasaan itu karena tidak mau membuat kecurigaan sang bos makin menjadi-jadi.

"Maaf, Pak. Untuk apa yang Bapak lihat tadi."

Karena Pak Salim tidak kunjung bicara meskipun mobil sudah melaju di atas jalan raya yang padat kendaraan, akhirnya, Maira yang berinisiatif bicara lebih dulu.

Mendengar permintaan maaf Maira, Pak Salim menarik napas. Bagaimana caranya ia meluahkan perasaan kesalnya ketika ia melihat Maira di atas tubuh Moreno tadi?

Mereka sudah menikah, bukankah wajar melakukan apa saja hingga terlihat mesra? Begitu hati Pak Salim terus menerus, sampai ia terdiam untuk beberapa saat lamanya agar mampu mengatasi perasaannya.

"Sikap suami kamu itu, apakah selalu seperti itu?"

Akhirnya, sebuah kalimat keluar dari mulut Pak Salim, dan Maira sudah menebak, pasti itu yang akan dibahas bosnya.

"Kami me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status