Share

Keberanian di Tengah Badai

Pagi itu, ketika matahari masih malu-malu mengintip dari balik pepohonan, Maya dan Kaia melanjutkan perjalanan mereka. Suasana hutan tropis yang biasanya terasa hangat dan penuh kehidupan kini berubah menjadi dingin dan penuh ketegangan. Mereka harus bergerak cepat, sebelum bayangan gelap yang mereka rasakan semakin mendekat.

Setelah beberapa jam berjalan, mereka tiba di sebuah sungai besar yang membentang seperti ular perak di tengah hutan. Sungai ini adalah salah satu rintangan terbesar yang harus mereka hadapi. Arusnya deras, dan tidak ada jembatan yang terlihat di sekitarnya. Maya dan Kaia saling berpandangan, mencoba mencari cara untuk menyeberang.

"Tidak mungkin kita bisa berenang melawan arus ini," kata Kaia sambil menggeleng. "Kita harus menemukan cara lain."

Maya berpikir sejenak, lalu melihat ke arah tumpukan batu besar yang menjulang di tepi sungai. "Bagaimana kalau kita membuat rakit dari batang pohon dan batu-batu itu sebagai pemberat? Mungkin kita bisa menyeberang dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status