Share

Ketinggalan

“Tunggu!”

Seruan yang disesaki nada perintah itu membuat semua yang ada di situ menoleh ke arah datangnya suara. Sakil sempat tidak memercayai pendengarannya, tahu bahwa si pemilik suara tidak mungkin ada di sini. Tapi ternyata, matanya membuktikan bahwa telinganya tidak patut diragukan karena di sana, kira-kira sepuluh meter dari mereka, berdiri AKBP Neco dengan perban dan plester yang masih menghiasi beberapa bagian kulitnya, memberi mereka pandangan heran.

“Komandan?”

Wira berucap tanpa repot-repot menutupi keterkejutannya. Jelas saja ia heran, seingatnya atasannya sedang menikmati tidurnya yang damai di kamar perawatan Klinik Kepolisian Ryha ketika ia meninggalkan kantor. Kenapa sekarang malah terpampang di depannya?

“Kalian mau ngapain dengan peralatan selam lengkap begitu? Mengabaikan tugas evakuasi tanpa minta izin pada atasan kalian?”

Dion berpaling ke Sakil dengan wajah bingung. Ia langsung saja menerjunkan timnya untuk mencari Ibad karena yak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status