Share

Berjalan-jalan

Kala membolak-balikkan badannya ke kanan dan kiri kemudian telentang dengan resah, matanya memandang nyalang langit-langit rumah sakit yang sekarang menyisakan pencahayaan yang redup, demi menghormati kenyamanan pasien yang kebanyakan sudah tidur di brankarnya masing-masing meskipun jam baru menunjukkan pukul sembilan malam. Kala sendiri susah tidur, bukan karena sedang jatuh cinta, tapi karena tengah memaknai sendiri arti tatapan yang dikirimkan oleh dokter muka dingin kepadanya dari pintu beberapa jam yang lalu. Pandangan itu membuat Kala merasa tingkah dokter muka dingin itu mencurigakan, dan ia tiba-tiba memperingatkan diri agar tidak terlalu percaya dengan ucapan dokter muka dingin itu. Instingnya yang timbul ketika melihat dokter muka dingin pertama kalinya bahwa ia adalah orang yang berbahaya kembali meletup-letup di kepalanya.

Kala berfirasat dokter muka dingin itu menyembunyikan sesuatu, entah apa. Ia tidak bisa mengetahuinya karena kemampuannya adalah mendeteksi ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status