Share

Part. 27 Awan mendung

Kesedihan melanda Laurent, tiba di pemakaman itu, ia kembali melihat orang yang dicintainya terkubur bersama peti berwarna putih. Pras mengusap bahu dan punggung istrinya itu supaya tegar dan ikhlas menghadapi semua takdir kehidupan.

Kepala Laurent bersandar di dada suaminya itu. Dengan kaca mata hitam yang ia kenakan, mampu menutupi sembabnya kedua mata Laurent. Pras mengecup pelipis istrinya itu. Perlahan, tanah menutup peti itu menjadi gundukan tanah yang rata. Bunga mawat merah dan pink, yang jadi warna kesukaan Laura menutupi rumah terakhir dan abadinya.

Laurent duduk di samping nisan bertuliskan nama Laura. Laura Margaretha. Ia memeluk. Mencurahkan semua rasa sayang kepada kembarannya itu. Ia menundukan kepala. Menyatukan dua jemari tangannya seraya berdoa. Diikuti Pras yang setia berada disebelah wanitanya.

"Ayo sayang, kita harus terbang ke Jakarta lagi," Pras memegang kedua bahu Laurent sambil memb

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status