Share

Bab 11-PRIA JELEK ITU TERNYATA SULTAN

Eh ibu Suketi, mau belanja apa?" ujarku. Aku tak menggubris pertanyaannya.

"Suketi? Kamu kira saya sinder bolong?" sengitnya.

"Emang! Lagian set*n kok muncul tengah bolong, gak takut sam matahari apa." jawabku.

"Puspa mulut kamu semakin lama semakin tajam," ucap Bu Dewi.

"Loh, bukannya ibu yang mulutnya lebih. Tiap hari itu di asah di mana tuh, Bu?" ledekku.

Wajah Bu Dewi memerah. Wanita itu menatapku garang.

Dari arah jauh rombongan ibu-ibu yang di pimpin oleh Bi Ning, dan Wulan sepertinya akan menuju kesini.

Di sana Bi Ning seperti memperlihatkan sebuah gambar pada para ibu-ibu.

Entah itu gambar apa.

"Wah, mewah banget pelaminan-nya si Wulan."puji Ibu-ibu.

"Acaranya di gedung hotel lagi."

"Makanannya pasti enak, dan lezat, Bu Ning?"tanya mereka.

"Ya, jelas 'lah. Kami gak bakalan pesan makanan abal-abal. Kami pesan makanan yang bintang lima, kalian pasti gak akan kecewa nantinya," jawab Bi Ning sombong.

"Baru kali ini, di kampung kita ada yang hajatannya sampai nyewa gedung hotel.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status