Share

Bab 44

Mbak Fatma merasa lega ketika akhirnya Bu Rini pergi dari rumah. Dirinya yang memang terlalu perhitungan pun, merasa sangat terbebani dengan kehadiran Bu Rini yang selama tiga bulan kurang lebih tinggal di rumahnya. Apalagi gaya hidup Bu Rini yang tinggi sehingga uang bulanan yang diberikan oleh anak-anaknya selalu kurang. Apalagi Mbak Fiska yang seolah menyerahkan Bu Rini padanya begitu saja. Bahkan tak pernah lagi menelpon untuk sekadar menanyakan kabarnya.

“Akhirnya uang aku aman, Pap.” Mbak Fatma tersenyum sumringah. Dia menatap ke arah depan sambil memperhatikan lalu lalang kendaraan.

“Lah memangnya selama ini gak aman kenapa?” Mas Arnold---suaminya bertanya. Tangannya masih fokus pada kemudi.

“Mama tuh gak bisa lihat aku pegang uang agak banyak, langsung ada saja keinginannya. Mau ini, mau itu, bikin pusing.” Mbak Fatma mengomel. Mas Arnold menggeleng kepala.

“Kamu juga waktu kecil gitu, Mam. Pasti bikin Mama kamu pusing. Lihat tuh Siska sama Saskia, sama juga kalau tahu kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cut Zanah
wah jantungan gak tu bang fajar di tembak langsung sma karina... ......... I love you full karina.... .........semoga bg fajar mau jdi suami karina .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status