Share

Kamu tidak akan mengerti!

"Hanan …," pekik Hani tertahan. Rasa rindu yang membuncah membuatnya ingin berlari memeluk sang anak yang sudah sekian hari tak dijumpainya. Namun, tangan Aiman menahan langkahnya demi melihat wajah Arum, yang marah menahan amarah. 

"Jadi, kamu memberi tahu anak dan menantumu untuk menyusul ke sini, hah?" teriak Arum menatap marah Yuli, sebelah kakinya menyepak tubuh wanita yang masih bersimpuh dengan lutut sebagai tumpuan. 

"Mbak, apa yang kamu lakukan?" pekik Aiman tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ketidakrelaan terbit, saat wanita yang telah melahirkannya di perlakukan seperti itu, oleh anak yang sudah dibesarkannya. 

"Kenapa, Ai? Wanita ini berhak mendapatkannya!" bentak Arum penuh amarah ke arah Aiman. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status