Share

Perih

Aiman menghentikan mobilnya di depan rumah yang sudah terlihat sepi dari luar. Waktu di jam tangannya memang sudah menunjukkan pukul delapan malam. 

Ingin ia mengetuk pintunya lalu masuk dan memeluk sang anak yang berada di dalam sana. Namun, ia cukup tahu diri. Kesalahannya selama ini memang sulit dimaafkan. Ia sudah menelantarkan sang anak. 

Yang bisa dilakukannya saat ini, hanya bisa mengawasi rumah mantan mertuanya itu dari jauh. Dengan begini saja sudah merasa dekat dengan sang anak. 

Hingga pagi, Aiman di sana. Di dalam mobilnya. Bahkan rasa bersalah membuatnya tak punya muka untuk sekadar memasuki halaman rumah itu. 

Aiman berharap seseorang keluar, membawa bayi itu, hingga ia bisa melihat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status